KAIDAH KEHIDUPAN TENTANG PERLUNYA EVALUASI HIDUP
Ada banyak orang yang berkeluh kesah: "Mengapa hidupku penuh dengan kesedihan padahal aku selalu berupaya membahagiakan orang lain." Ada yang lebih lugas lagi berkata: "Kayak tidak ada gunanya membantu orang lain, giliran aku yang butuh ternyata semua pergi menjauh." Nah, bagaimana menjelaskan hal seperti ini?
Guru kehidupan berkata: "Kaidah ini tak pernah berubah bahwa semua perbuatan baik pasti akan mengundang keberkahan. Jika perbuatan baikmu tak mendatangkan keberkahan dalam hidupmu, hartamu, keluargamu dan pekerjaanmu, coba koreksi kembali niatmu."
Niat memang menempati posisi menentukan dalam kehidupan kita. Evaluasi niat hati akan sangat membantu meluruskan kembali arah hidup kita. Self detection, deteksi diri, atau muhasabah adalah langkah awal yang harus dilakukan. Mulailah dengan kalimat tanya "Ada Apa Dengan Hidupku?" Lanjutkan dengan pertanyaan "Mengapa Kok Begini?"
Deteksi dan evaluasi seperti ini menjadi pengantar terbaik untuk proses koreksi, yakni proses meluruskan kembali yang bengkok dan membetulkan, bukan membetul-betulkan, yang salah.
Untuk deteksi, evaluasi dan koreksi seperti ini, kita membutuhkan "sekolah kehidupan," "klinik hati," dan guru serta konsultan yang profesional. Mari kita bersama bersekolah dan berkonsultasi pada orang yang diamanahi Allah kemampuan membimbing sebagaimana para nabi dan rasulNya. Salam, AIM