KEMAHAKUASAAN ALLAH DAN SIDIK JARI MANUSIA
Mereka yang tak beragama beranggapan bahwa kehidupan kita hanyalah kehidupan di dunia ini. Setelah organ biologis manusia berhenti beroperasi, manusia mati, maka semua urusan sudah selesai. Tubuh masuk ke dalam tanah, lalu hancur tinggal menjadi tulang belulang. Selesai sudah kisah manusia. Ini menurut mereka yang tak percaya bahwa ada hari kebangkitan, di mana semua manusia dihidupkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban setiap amalnya.
Al-Qur'an menjawab prasangka mereka yang tak beragama itu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ
"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?"
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 3)
بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰۤى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَا نَهٗ
"(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna."
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 4)
Bukan hanya Allah kuasa untuk menyusun kembali tulang belulangnya, melainkan sampai hal yang paling detail, yakni ujung jari jemarinya (banaanah). Penyebutan ujung jari jemari dalam ayat ini menunjukkan kelas kemukjizatan al-Qur'an yang luar biasa. Sejak abad 19 sudah diketahui bahwa sidik jari manusia itu berbeda-beda satu dengan lainnya. Mungkin ada yang mirip, namun mustahil sama. Yang sedetail ini saja akan Allah susunkan kembali. Subhanallah.
Saya tak bermaksud membahas rahasia sidik jari yang bisa menjadi bahasan panjang. Saya cuma merenungkan makna yang terkandung dalam ayat itu. Kalau Allah kuasa membangun kembali tulang belulang yang berserakan menjadi utuh berdaging kembali serta sempurna sampai sidik jarinya, bukankah lebih mudah bagi Allah menyembuhkan, menyehatkan kembali, badan yang masih dalam katagori sakit? Jangan pessimis selama Tuhan kita adalah Allah. Salam, AIM