KESALAHANMU ADALAH KAMU LUPA UNTUK BERBAHAGIA
Semua orang berkeinginan untuk bahagia. Mereka mendefinisikan bahagia dengan gayanya masing-masing. Secara umum, bahagia didefinisikan sebagai kemampuan hidup layak. Hidup layak itu didefinisikan lagi sebagai hidup dengan punya kecukupan sandang pangan dan papan. Maka mengejar pekerjaan, jabatan, banyak menjadi tumpuan.
Anak-anak ketika masih belita diberi pelatihan di PAUD, lalu di tingkat TK dan berlanjut ke tingkat SD, SMP dan SMA. Anak-anak disibukkan dengan les dan kursus private biar menjadi manusia unggul dalam pertarungan hidup. Orang tua sedih jika anaknya tidak masuk sekolah favorite, anaknya pun sedih dan setengah stress dengan tuntutan tinggi baginya. Selulus tingkat SMA, kembali si anak dan si orang tua bersedih sambil berjuang untuk bisa masuk perguruan tinggi yang dituju. Setelah lulus kuliah S1, kembali lagi bersedih untuk mencari kerja dan engejar S2 dan S3. Sampai tingkatan ini mereka masih bersedih.
Lalu mereka bersedih mencari jodoh yang tepat dn bagaimana cara memiliki rumah. Lalu bersedih dalam usaha memiliki anak. Setelah itu bersedih lagi untuk memikirkan masa depan anaknya. Sungguh hidupnya adalah dalam kesedihan. Mereka terlalu sibuk dalam usaha dan pikiran sedih, mereka lupa untuk bahagia dan menikmati apa yang ada.
Kesalahan terbesar orang yang menderita hidupnya adalah ada pada tak adanya waktu untuk menyukuri yang ada, ada pada lupanya dia untuk tersenyum bahagia. Andai saja mereka mencoba menghitung nikmat yang ada, maka mereka akan bahagia.
Pertanyaannya adalah bagaimana dengan keinginandan beban hidup? Para guru bijak menjawab: "Pasrahkan keinginan dan beban hidupmu kepada Yang Tidak Pernah Tidur dan Lupa. Maka, Dialah yang akan mengatur semuanya dengan aturan terindah pada waktu paling tepat. Sahabat dan saudaraku, jangan lupa untuk tersenyum bahagia ya. Salam, AIM