Pencerah Hati

KISAH HIDUP TERINDAH (1) - 27 Mei 2021 04:58

  • Kamis, 27 Mei 2021 04:58:35
  • Ahmad Imam Mawardi

KISAH HIDUP TERINDAH (1)

Jalan hidup manusia itu beragam, jauh lebih banyak dari judul film dan sinetron yang menceritakannya. Semua orang memiliki kisah baik yang membuatnya tersenyum ataupun yang membuatnya menangis, yang membuatnya bangkit dan yang membuatnya merasa terpuruk. Siapakah yang mengatur semua kisah hidup itu? Tentu jawabannya adalah Allah. Karena itu maka harus pandai-pandai mengembalikan semua kisah hidup itu kepada Allah agar kita bisa menemukan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Ada banyak kisah hidup yang disampaikan Allah dalam kitab suci, mulai dari urusan cinta dan benci sampai pada urusan menolong, menodong dan memotong, mulai dari urusan sehat dan sakit sampai pada urusan mati dan hidup kembali. Lengkap sekali kisah-kisahnya dengan kandungan pesannya yang luar biasa.  Di antara kisah-kisah itu, ada sebuah kisah yang Allah sendiri menjulukinya sebagai kisah terindah, yaitu kisah Nabi Yusuf yang dipaparkan dalam surat Yusuf itu.

Semua kita mungkin sudah pernah baca bahkan hapal episode-episode kehidupan Nabi Yusuf, nabi terganteng dengan kisah cinta yang melegenda bersama seorang wanita bernama Zulaikha itu. Kisah hidupnya tidak semulus kulitnya, penuh dengan ujian-ujian yang tidak terduga. Dari sana kita belajar banyak hal, salah satunya adalah bahwa hidup ini memang berjalan tidak berdasarkan dugaan kita.

Dari kisah Nabi Yusuf kita menjadi tahu bahwa orang membenci itu tidak mesti karena ada kekurangan atau aib pada diri kita. Bisa jadi kita dibenci karena kita memiliki kelebihan atau keistimewaan. Nabi Yusuf itu berusaha disingkirkan dari keluarga, dijauhkan dari orang tuanya, karena beliau ganteng dan baik sikap. Nah, karena itu maka tak perlu kaget bertanya-tanya lagi "apa salahku kok aku dihina dan ditarget menjadi korban." Bisa jadi bukan karena kesalahan, tapi karena kelebihan yang kita miliki dan tidak dimiliki mereka.

Dari kisah Nabi Yusuf juga kita mengetahui bahwa ujian dan godaan itu bisa datang dari mana saja, termasuk dari arah yang logika kita menganggapnya tidak mungkin menjadi jalan ujian itu. Nabi Ya'qub, ayah Nabi Yusuf, khawatir anaknya akan dimangsa srigala. Karenanya beliau selalu menasehati agar hati-hati dengan srigala. Ternyata yang menjadi penyebab derita awal bukanlah srigala, melainkan saudara-saudara Nabi Yusuf yang iri hati dan sakit hati akan "kemujuran hidup" Nabi Yusuf. Iya, arah ujian hidupnya ternyata dari orang terdekatnya.

Hidup ini memang sulit ditebak. Karenanya, yang paling membuat kita tenang adalah mengembalikan segala sesuatu kepada Allah Yang Mahamengetahui dan Mahamengatur dengan aturan terindah. Mari kita belajar tawakkal kepada Allah, taslim dan tafwidl kepadaNya. Salam, A  I. Mawardi