KITA ITU BAGAI SEBUAH BUKU, BERSIKAPLAH YANG TEPAT BAGAI BUKU BERKELAS
Sikap tertutup total memang tak bagus, ada beberapa hal dalam hidup ini yang harus disikapi secara terbuka. Bersikap terbuka total juga tidak baik, karena tidak setiap orang berkehendak mengetahui semua tentang kita. Kesalahan utama tentang kita dari diri kita adalah saat kita memposisikan diri kita bagai buku yang terbuka terus menerus dan membiarkan semua orang yang lewat melihat atau membacanya. Kita ini memang bagai sebuah buku.
Perlakuan orang terhadap buku adalah, ada orang yang hanya melihat model tulisannya. Ada orang yang cuma mempelototi gambarnya. Ada orang yang membacanya iseng-iseng saja. Ada yang membacanya secara serius. Ada yang hanya pura-pura membaca. Ada bahkan yang berlagak perhatian pada buku itu padahal niatnya mencuri buku itu. Ada yang salah paham akan isi buku itu. Ada yang salah tafsir akan isi buku itu. Ada pula yang membaca serius, lalu paham dan mengapresiasi buku itu.
Terbukalah diri kita hanya pada tipe pembaca yang terakhir, yakni pada manusia yang serius membaca tentang kita, memahami karater kita, termasuk kelebihan dan kekurangan kita, lalu menghargai, memaklumi dan menghormati kita apa adanya. Dari orang semacam inilah kita akan mendapatkan banyak pelajaran baru untuk pengembangan diri kita.
Namun, kita juga membutuhkan kritikus untuk menyadarkan keurangan kita. Tapi jangan banyak-banyak. Kritik terlalu banyak seringkali membunuh kepercayaandiri kita. Kritik dengan porsi terlalu banyak sangat membahayakan karena tidak hanya membunuh self-confidence, namun juga membunuh cinta dan penghormatan. Pujian terlalu banyak juga membahayakan karena bisa membuat sombong dan lupa diri. Yang sedang-sedang saja dan yang obyektif-obyektif saja. Itulah yang terbaik. Ingat, jangan bersikap terbuka kepada setiap orang. Salam, AIM