KITA PERLU CAHAYA SEJATI

Ada dua macam cahaya yang bisa kita ambil hikmahnya sebagai ibrah kehidupan: cahaya yang bersinar kuat dari dalam sampai arena luar pun menjadi terang benderang dan cahaya dari luar yang menghiasi bagian luar dari sesuatu agar terlihat indah. Yang pertama adalah sinar cahaya sejati sementara yang kedua adalah sinar cahaya asesoris.

Dua jenis sinar ini mengandung hikmah dalam kehidupan. Namun yang paling bermanfaat adalah sinar cahaya pertama, ia muncul dari dalam dengan lekuatan yang dahsyat. Ia adalah perumpaan bagi guru kehidupan yang ajaran dan petuahnya menyinari semuanya dengan sinar yang menenangkan. Kita butuh manusia-manusia cahaya sejati seperti itu, menjadi sumber pencerahan.

Di Indonesia, lampu asesoris begitu banyak menghiasi jalanan-jalanan. Namun lampu asesoris itu biasanya tidak digunakan di dalam rumah dan di dalam kamar. Ia ada dalam posisi sebagai kebutuhan sekunder, bukan primer. Orang cerdas pasti membutuhkan dan mendahulukan kebutuhan primer dibandingkan sekunder.

Di dalam kondisi gelapnya perpolitikan bangsa kini, kita butuh sekali Sang Cahaya Sejati, para ulama yang lembut hatinya dan sopan tutur katanya, yang dalam perenungannya serta besar kasih sayangnya kepada ummat. Jangan salah pilih sumber cahaya, jangan terpengaruh pada iklan murahan. Salam, AIM