Pencerah Hati

MEMAHAMI HIDUP SECARA SEDERHANA - 14 Juli 2020 13:00

  • Selasa, 14 Juli 2020 13:00:25
  • Ahmad Imam Mawardi

MEMAHAMI HIDUP SECARA SEDERHANA

Dua minggu terakhir ini ada banyak "keluhan" yang masuk ke dalam pesan elektronik saya. Ada yang berkaitan dengan lamaran kerja yang tetap bernasib sebagai lamaran tanpa penerimaan, ada tentang pekerjaan yang hilang dan pelanggan yang pergi, ada tentang keluarga yang pergi dan menyakiti, ada tentang cita-cita yang tetap menjadi cita-cita tanpa mewujud menjadi nyata, dan ada juga tentang penyakit yang tak kunjung sembuh. Masih banyak juga hal lainnnya yang terlalu makan tempat dan waktu untuk disebut semua.

Kepada mereka semua saya kisahkan beberapa jalan hidup yang sudah dilalui oleh banyak orang sebelum kita ini. Lalu saya berupaya memberikan kesimpulan singkat yang saya harapkan menjadi bahan renungan dan pemahaman mereka bahwa beginilah hukum alam dalam kehidupan kita selama di dunia. Ada keinginan yang tercapai, ada pintu yang tertutup dn ada hati yang terluka. Lalu bagaimana kita harus menyikapi?

Bersikaplah sederhana saja dan renungkan kapa guru kehidupan berikut ini: "Sebagian pintu mungkin saja tertutup untukmu. Itu berarti bukan jalan masukyang tepat dan membahagiakan bagimu. Sebagian orang mungkin pergi menjauh darimu. Itu berarti bahwa mereka adalah halaman buku yang harus kamu lewati saja, bukan sebuah buku lengkap yang harus kamu miliki dan baca terus. Sebagian keinginan tak bisa kau wujudkan. Itu karena Allah sediakan hal lain yang lebih indah dan baik untukmu."

Itu adalah sebagian nasehat para bijak yang sungguh menenangkan hati kita. Allah adalah Tuhan kita yang Mahakasih dan Mahasayang serta Paling penyayang di antara yang sayang. Tak yakinkah? Kalau yakin, mrngapa harus gelisah dengan sesuatu yang ditetapkanNya? Kalau tak yakin, lalu di mana tauhid dan keimanan kita?

Sahabat dan saudaraku, tersenyumlah dan bahagialah dengan memiliki Allah dalam hati kita. Kekayaan dan kemuliaan hakiki adalah saat hati kita penuh dengan cahaya iman. Marilah kita saling dukung dan saling doa untuk kehidupan kita yang singkat di dunia ini, terlebih untuk akhirat kita yang abadi kelak. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya