MENUNGGU PERTOLONGAN ALLAH
Malam ini perhatian saya tertuju pada ayat tentang Nabi yang mengadukan keadaan dirinya kepada Allah. Ayatnya adalah sebagai berikut:
فَدَعَا رَبَّهٗۤ اَنِّيْ مَغْلُوْبٌ فَا نْـتَصِرْ
"Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)." (QS. Al-Qamar 54: Ayat 10)
Dengan doa pendek itu maka Allah kirimkan hujan deras sampai mampu menenggelamkan bumi. Tak ada yang selamat kecuali Nabi Nuh dan orang-orang yang bersama beliau di dalam perahu besarnya. Apakah Nabi Nuh meminta kepada Allah untuk mengazab kaumnya. Para Nabi tak biasa mendoakan celaka orang lain. Cobalah cek beberapa kisah para nabi.
Nabi Nuh hanya meminta kepada Allah untuk menolong dirinya. Tak terbayang dalam pikiran beliau bahwa akan terjadi banjir besar, terbesar sepanjang sejarah manusia. Allah kabulkan doa beliau dan Allah memilihkan cara menolang beliau yang memberikan banyak pelajaran penting bagi manusia yang hidup setelah beliau.
Pelajaran pertama adalah jangan remehkan kekuatan doa. Jangan menganggap enteng doa orang yang terkalahkan dengan cara dzalim. Balasan Allah bisa saja jauh di luar dugaan kita. Doa yang secara tulus dipanjatkan kepada Allah Yang Mahakuasa adalah jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan proposal atau permohonan yang disampaikan krpada makhluk. Tak percaya? Lalu di mana keimanan kita?
Kedua adalah bahwa menjalankan perintah Allah merupakan "perahu keselamatan" kita. Tidak mungkin Allah tidak menolong mereka yang taat kepadaAllah. Mereka yang menjaga agama Allah akan selamat dari tenggelam dalam gelapnya banjir maksiat. Mereka yang tetap istiqamah bersama "utusan" Allah akan senantiasa selamat dari keterpurukan yang menghinakan. Tak percaya? Lalu di manakah keimanan kita?
Ketiga adalah bahwa pertolongan Allah pasti datang. Bisa saja kedatangannya itu cepat. Namun bisa juga kedatangannya itu lambat. Tentang waktunya kapan dan bentuknya bagaimana, Allah memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang sangat luar biasa. Jangan persoalkan itu. Jalani saja dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Percayakan semua kepada Allah, saat-saat indah itu pasti tiba. Tidak percaya? Lalu di manakah keimanan kita? Salam, AIM