Pencerah Hati

MEMBEBASKAN DIRI DARI BELENGGU KEHIDUPAN, MEMBUKA SEMUA PINTU YANG TERTUTUP - 06 April 2021 17:28

  • Selasa, 06 April 2021 17:28:30
  • Ahmad Imam Mawardi

MEMBEBASKAN DIRI DARI BELENGGU KEHIDUPAN, MEMBUKA SEMUA PINTU YANG TERTUTUP

Saya sedang membaca kitab yang sedari semalam belum rampung, kitab al-Hawatif itu. Kini masih bicara tentang suara tanpa rupa, namun bukan lagi di wilayah kuburan, melainkan di sebuah penjara. Kisah seorang lelaki baik yang disiksa dan dipenjara oleh rezim Hajjaj bin Yusuf yang terkenal keras dan diktator itu. Lelaki ini dikerangkeng di sebuah kamar yang ada dalam sebuah ruangan di sebuah penjara besar. Harus melewati 3 pintu untuk keluar penjara. Lelaki ini pun diikat tangan dan kakinya. Secara nalar, tak mungkin dia lolos melarikan diri. Semua pintu terkunci, semua anggota tubuh dirantai.

Untung sekali hati manusia tak ada yang bisa mengunci dan membelenggu kecuali sang pemilik hati itu sendiri. Sang lelaki yang disiksa dan dipenjara ini masih memiliki hati yang bebas naik ke langit dan pergi bersilaturrahim ruhani dengan semua orang dan makhluk baik. Panjatan doa dan lantunan munajat adalah kekuatan batin yang banyak dilupa kedahsyatan powernya. Mungkin di antara kita juga banyak yang lupa, yang diingat dan diandalkan hanyalah kekuatan lahiriah dengan berbagai bentuknya.

Suatu malam, saat sang lelaki ini khusyu' bermunajat, menghadapkan diri hanya kepada Allah SWT, tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa di ruang penjaranya itu: "Wahai lelaki baik, berdoalah dengan doa ini." Lelaki itupun bertanya doa yang mana.

Dengan jelas suara itu melafalkan sebuah doa: يا منلا يعلم كيف هو الا هو، يا من لا يعلم قدرته الا هو، فرج عنى ما انافيه

Artinya: Wahai Dzat yang tidak tahu tentang hakikat dirinya kecuali Dirinya sendiri, wahai Dzat yang tidak tahu hakikat kekuasan Dirinya kecuali Dirinya sendiri, bebaskan dan bahagiakan saya dari derita ini.

Lelaki ini kemudian berkata: "Wallahi, demi Allah, belum selesai aku baca, semua rantai ikat terputus semuanya, semua pintu terbuka semua, semua sipir penjaga penjara semua tertidur nyenyak di kanan dan di kiri. Saya melenggang ke luar sampai ke tengah kota. Lalu saya masuk dalam masjid beribadah semalam suntuk sampai pagi. Saya bebas sebebas-bebasnya."

Saudaraku dan sahabatku, ada yang pintu ekonominya tertutup? Ada yang pintu pekerjaannya tertutup? Ada yang pintu jodoh dan persaudaraan juga tertutup? Ada yang merasa terkekang dan terbelenggu oleh ancaman dan rintangan? Tenang saja, berdoalah, ada Allah, Tuhan kita yang luar biasa. Bacalah doa tersebut di atas, semoga juga terbebas dari penjara dunia dan akhirat.

Yang sedang duduk di sebelah saya berbisik, bagaimana cara mengamalkannya, berapa kali dibacanya dan kapan membacanya? Saya jawab, ya pijat punggung dan kaki saya dulu ya. Salam, A.I. Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya