Pencerah Hati

SUARA TANPA RUPA YANG MENYENTUH HATI - 06 April 2021 17:29

  • Selasa, 06 April 2021 17:29:14
  • Ahmad Imam Mawardi

SUARA TANPA RUPA YANG MENYENTUH HATI

Semalam saya membaca kitab yang berjudul "Kitab Al-Hawatif" karya Ibn Abi al-Dunya. Al-Hawatif itu kalau dilihat di makna kamus berarti telpon. Makna awalnya adalah suara tanpa rupa. Kitab ini meriwayatkan beberapa peristiwa unik di jaman Rasulullah, shahabat, khalifah dan ulama jaman dahulu, peristiwa tentang terdengarnya suara tanpa ada rupa sang pengucap. Lalu siapa pengucapnya?

Salah satu kisahnya adalah riwayat berikut ini. Suatu hari, Khalifah Umar bin Abdul Aziz keluar mengiringi jenazah ke pekuburan. Setelah jenazah itu dikuburkan, Sang Khalifah berkata kepada sahabat-sahabatnya agar dirinya ditinggalkan sendirian di lahan kuburan itu. "Saya akan ziarah ke kuburan-kuburan orang yang aku cintai dulu," ujar beliau. Selain beliau, sudah banyak yang pulang, kuburan mulai sepi kembali.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz berdoa di tanah kuburan orang-orang yang dicintainya. Lalu beliau menangis karena mendengar suara tanpa rupa. Tanah kuburan itu tiba-tiba memunculkan suara: "Hai Umar, tak hendakkah engkau bertanya kepadaku apa yang aku lakukan pada orang-orang yang engkau cintai?" Sang Khalifah kemudian menanyakannya. Suara tanah kuburan itu menjawab: "Saya cabik-cabik kain kafan mareka, saya makan daging mereka، lalu saya hancurkan kedua bola mata mereka. Selanjutnya, saya makan biji mata mereka itu, saya copot lengan bawah dari lengan atasnya, lengan atas dari pangkal lenganya, pangkal lengan dari bahu mereka, bahu mereka dari tulang sulbi, lalu kaki mereka dari betis mereka, betis dari paha mereka, lalu paha dari daerah pangkal paha terus sampai sulbinya."

Tanah kuburan itu berbicara, sementara Sang Khalifah terus menangis. Saat beliau mau berdiri beranjak pergi, tanah kuburan itu berkata kembali: "Tak maukah engkau kutunjukkan kain kafan yang tidak akan pernah rusak tercabik-cabik?" Khalifah Umar menjawab: " Iya, apa itu?". Suara itu menjawab: "Kain kafannya ORANG YANG BERTAKWA KEPADA ALLAH DAN ORANG YANG BERAMAL SHALIH."

Marilah kita berusaha dan berdoa untuk menjadi orang yang bertakwa dan gemar berbuat amal kebaikan sepanjang hidup kita. Semoga kita selamat di dunia, di alam kubur dan di alam akhirat kelak. Doa yang sama untuk orang tua dan keluarga kita semua. Salam, A. I. Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya