MENCIPTAKAN NUANSA HARMONIS DALAM KEHIDUPAN
Tadi pagi saya diminta MUI Kabupaten Gresik untuk berbicara di hadapan para tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang bagaimana cara menciptakan suasana damai dan pola hubungan harmonis dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Konteks acara ini sesungguhnya adalah dalam menyambut bulan pilkada yang sebentar lagi digelar. Hadir juga dalam acara ini Bapak Kapolres dan Bapak Komandan Kodim.
Saya mulai acara saya dengan kalimat bijak para guru: "Tak mungkin ada kedamaian di dunia ini, jika negara-negara yang ada di dalamnya tidaklah berdamai. Tak mungkin sebuah negara menjadi damai jika masyarakatnya tidak damai. Masyarakat juga tak akan pernah damai jika keluarga-keluarga yang ada di dalamnya tidak damai. Keluarga tak akan damai jika orang-orang dalam keluarga itu tidak berdamai. Orang tidak akan damai jika hatinya tak damai, yakni penuh konflik yang menggelisahkan." Ternyata kunci paling pokok dan paling awal untuk membangun harmoni atau kedamaian adalah KEDAMAIAN HATI orang-orang para warga masyarakat itu.
Bagaimana membangun kedamaian hati. Panjang sekali ulasannya. Yang paling penting adalah bebaskan masyarakat dari kelaparan, bebaskan pula mereka dari perasan tak aman, perasaan takut atau khawatir. Pemerintah harus hadir sepenuh hati dan semaksimal usaha untuk kepentingan ini. Sementara tokoh agama dan tokoh masyarakat bahumembahu meyakinkan masyarakat bahwa jalan yang ditempuh bersama adalah jalan yang benar.
Pada sesi tanya jawab ada yang bertanya bagaimana cara untuk bersatu dan tak ada konflik yang merusak? Saya jawab bahwa ada beberapa langkah utama. Di antaranya adalah jaga kepercayaan (trust) yang diberikan masyarakat kepada pemerintah dan para tokoh. Ketika "trust" itu ternodai atau bahkan terkikis habis maka masyarakat akan memiliki kecenderungan mencar solusi sendiri-sendiri. Ceramah tak akan didengaran, anjuran tak akan ditaati.
Dalam konteks pilkada, jangan hanya masyarakat yang diminta damai. Yang paling utama adalah para calon kepala derah dan tim suksesnya yang harus damai. Miliki hati yang damai dan selalu siaplah untuk berdamai. Jangan korbankan masyarakat hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Menang belum tentu membahagiakan, kalah belum tentu menghinakan. Jalani saja takdir terbaik untuk kita. Pengetahuan kita akan jalan bahagia sangat terbatas sementara pengetahuan Allah aka yang terbaik itu adalah pasti dan tidak terbatas. Salam, AIM