MENGELOLA KESEDIHAN
Baru saja saya buka kalimat-kalimat hikmah yang mendunia, saya temukan tulisan Syekh Anis Mansour, sang sastrawan itu. Dia menasehati kita dengan satu kalimat pendek yang penuh makna dalam kaitannya mengelola kesedihan hati. Menjadi perlu direnungkan karena siapapun kita pasti akan didatangi kesedihan dengan berbagai jenis, bentuk dan rupanya. Nasehatnya begini:
تجاهل كل شي يأخذ فرحتك ، عش حراً.
(Jangan pedulikan setiap seduatu yang mengambil kebahagiaanmu. Hiduplah dengan merdeka)
Pendek sekali nasehat ini. Sepertinya, nasehat ini saling melengkapi dengan nasehat tokoh kehidupan yang menyatakan bahwa kesedihan itu sejatinya hanya sebuah episode kecil dari keseluruhan episode kehidupan yang sangat panjang, karenanya jangan sampai yang satu episode ini membakar hangus kebahagiaan yang sesungguhnya jauh lebih banyak, lebih dominan, dalam kehidupan.
Mereka yang menyimpulkan hidupnya selalu memderita dan memang terlahir untuk menderita biasanya cenderung menderita dalam kehidupannya. Mereka yang selalu optimis dan yakin bahwa habis gelap terbitlah terang dan bahwa setelah matahari terbenam maka pasti ia akan terbit dan bersinar lagi biasanya akan senantiasa menemukan tempat dan waktu untuk bahagia.
Dalam pengajian malam Jum'at kemaren saya sampaikan, di antaranya, agar walau besar ujian dan musibah tetap ingatlah cara bernafas dan janganlah lupa untuk bernafas. InsyaAllah akan tetap hidup. Nasehat lainnya yang saya sampaikan adalah "sekejepit apapun hidupmu, tetaplah semangat untuk hidup, jangan kalah pada bulu ketiak yang walau dijepit terus ia tetap hidip dan memanjang." Salam, AIM