Pencerah Hati

MENYONGSONG PERUBAHAN DENGAN MENUMBUHKAN RASA TANGGUNG JAWAB - 13 Juli 2021 17:38

  • Selasa, 13 Juli 2021 17:38:07
  • Ahmad Imam Mawardi

MENYONGSONG PERUBAHAN DENGAN MENUMBUHKAN RASA TANGGUNG JAWAB

Paling menjengkelkan adalah berteman atau bermitra dengan orang yang tidak bertanggungjawab. Putuskan hubungan dengan orang-orang pengecut dan opportunis yang hanya mencari panggung dan ikut menikmati manis namun lari menjauh dari memikul beban pahit dan tanggung jawab. Orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab tak akan pernah menjadi pemenang dan juara sejati, tak akan menjadi besar.

Orang-orang besar yang dipuji dan diabadikan sejarah adalah orang-orang yang siap memikul beban atau resiko dalam memperjuangkan kebenaran dan kemaslahatan. Orientasinya bukan nyaman sendiri melainkan nyaman bersama, bukan enaknya sendiri tapi bagaimana semuanya enak dan tenang. Bacalah kisah teladan para nabi dan rasul serta manusia-manusia pilihan, maka kita akan mendapatkan kesimpulan yang sama.

Saya sedang membaca beberapa kitab/buku tentang mas'uliyyah, responsibility, tanggung jawab yang disepakati sebagai pilar utama membagun kehidupan ke depan yang lebih kokoh dan wibawa. Kini saya tengah membaca buku berjudul "Stepping Up: How Taking Responsibility Changes Everything." Bagus sekali dan inspiratif sekali setiap kisahnya. Kita harus melangkah bergerak untuk membuat perubahan. Diamnya kita menunggu keajaiban tanpa suatu usaha adalah "malappaƩ mano' ngabhang" (membumbui burung yang sedang terbang), alias sebuah ketidakmungkinan.

Bagaimana kita harus melangkah, dari mana memulainya dan apa saja yang harus dilakukan? Buku ini mengajarkan tujuh langkah yang bisa menjamin kita mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik. Yang jelas adalah memulai dari pembenahan hati dan sikap diri kita sendiri. Berniat kuatlah untuk berubah menjadi lebih baik, jadilah pribadi yang bertanggung jawab, terbuka akan fakta dan tidak bersikap pengecut. Penjelasan lengkapnya, bisa dibaca sendiri di buku itu atau ikuti kajian Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Salam, AIM