MRMETIK HIKMAH DARI TAMU: MENGAWINKAN LANGIT DAN BUMI
Hari ini sejak pagi tadi full kegiatan. Ada tamu dari TV9 untuk meminta saya isi kajian 36 episode, ada juga tamu dari Ledokombo Jember, pengasuh pondok pesantren dan keluarha serta ustadznya, ada juga tamu dari bank, serta lainnya. Ada juga kegiatan lain seperti menguji dua disertasi dan mengisi acara workshop bersama dosen Kyoto Jepang. Tak lupa juga acara keluarga berupa ultah sang cucu.
Yang ingin saya share kali ini adalah tentang pak kyai dari Jember tadi. Beliau berkata bahwa pondoknya adalah di desa. Dalam kondisi tidak macet, perjalanan dari pondok beliau ke Pondok Alif Laam Miim adalah ditempuh 6,5 jam. Lumayan jauh, bukan? Dari pakaian dan kopiahnya serta cara duduk dan senyumnya, terlihat sekali keluguan desa. Saya mencium harum ketulusan dari tutur kata beliau.
Kehadiran beliau adalah untuk mendapatkan arahan bagaimana caranya mengembangkan pondoknya di desa itu untuk bangkit maju mengimbangi laju zaman. Pikirannya maju sekali, bukan? "Saya ingin para santri semua bisa membaca kitab kuning dengan fasih dan bisa berbicara tentang alam kemodernan tanpa canggung," dawuh beliau.
Saya sampaikan bahwa apa yang beliau sampaikan adalah sangat ideal. Kita harus mengawinkan langit dengan bumi. Kekuatan hati dan kekuatan akal harus difungsikan; kekuatan doa dan logika harus digabungkan. Hasilnya adalah kemajuan yang membahagiakan.
Saudaraku dan sahabatku, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengawinkan langit dan bumi? Apakah kita hanya selalu putar-putar bumi tanpa pernah naik ke langit? Ataukah kita hanya langit saja tanpa peduli keadaan bumi? Kata para ulama: "Kalian tidak akan pernah menggapai kesempurnaan bahagia tanpa bisa membangun hubungan damai antara langit dan bumi."
Apa saja yang harus dilakukan untuk membangun hubungan damai langit dan bumi? Yang paling pokok adalah shalat, doa dan dzikir. Apa yang lainnya? Ikuti kajiannya di TV9 setelah syuting nanti. Salam AIM