Ceramah saya hari ini di Ultimo Clinics Abda Plaza Jakarta adalah tentang "Menjadi Pekerja Sukses Bahagia dalam Perspektif Islam." Cobalah teliti biografi orang-orang sukses secara finansial dan bahagia secara spiritual di kalangan sahabat Rasulullah, seperti Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf dan Urwah bin Zubair. Apa saja yang menjadi karakter utama mereka sebagai worker dan businesman.
Ternyata, mereka adalah workers (pekerja) yang tak menghabiskan semua waktunya hanya untuk bekerja mengejar penghasilan duniawi dan bukan businessmen yang 24 jam hidupnya diabdikan untuk urusan pencapaian sukses finansial sebagaimana definisi dasar yang kita pahami sementara ini. Mereka adalah orang yang keyakinan dan ketergantungannya kepada Allah sebagai AR-RAZZAQ begitu kuat sehingga pekerjaan dan usahanya tak mengganggu hatinya untuk selalu mengingatNya dalam kesehariannya.
Ultimo harus menjadi spiritual company yang memberikan keleluasaan penuh pada setiap orang yang ada di dalamnya untuk betul-betul menjadi orang beriman. Keberkahan usaha akan mengalir pada perusahan dan setiap orang yang ada di dalamnya. Lebih dari itu, jangan fokus hanya pada profit (keuntungan), fokuslah pada kesejahteraan orang (people) dan kenyamanan alam (planet). Tiga P ini saat ini menjadi kata kunci yang harus menjadi fokus perusahaan kontemporer.
Dalam ceramah motivasi kerja kali ini, saya mengajak audien untuk bersama-sama membaca buku Awakening Coorporate Soul karya John Izzo, Authentic Happiness karya Martin Seligman, dan The Happiness Advantage karya Shawn Achor untuk dibandingkan dengan perspektif Islam tentang kerja dan bahagia.
Satu sesi pertemuan tak cukup untuk membahas semuanya. Tulisan singkat ini pun tak memungkinkan mengabarkan semuanya. Yang jelas, sukses bahagia tak hanya butuh keterampilan hand (tangan) dan head (kepala), melainkan juga butuh heart (hati) yang tulus dalam iman. Salam, AIM@DoubleTreeHotel