Pencerah Hati

Pencerah Hati 04 Februari 2017 08:00

  • Sabtu, 04 Februari 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

KALIMAT RENUNGAN 4 PEBRUARI

"Anda pergi kemanapun di muka bumi ini bisa dipastikan Anda menemukan tempat yang indah, keindahan yang menyejukkan hati dan menyegarkan pikiran dengan catatan Anda memiliki satu modal utama, yaitu hati yang bersih atau hati yang indah." Demikian kesimpulan dari N. Kariem el-Haq MI, seorang traveller yang ditaqdirkan Allah untuk berkeliling dan berkelana.

Keindahan alam sangat ditentukan oleh hati yang melihat alam itu, baru dipengaruhi pula oleh keunikan dan keteraturan alam itu sendiri. Lihatlah begitu banyak pasangan suami isteri yang menikmati kehidupan sederhananya di desa dengan senyuman dan cinta. Lihat pula pasangan suami isteri yang sibuk bertengkar di tempat wisata. Semua masalah hati bukan?

Tidak akan pernah selesai kita mengelilingi dan mengunjungi semua tempat yang menurut iklan dan kisah banyak orang adalah disebut tempat berpanorama indah. Dompet kita tak cukup tebal untuk membiayai semuanya, urat dan otot kita tak cukup kuatengitari semua tempat itu, umur kita juga tak cukup panjang untuk mengunjungi semua tempat indah itu.

Namun dengan hanya menjaga hati kita yang ada di dalam diri kita maka kita akan mampu melihat alam ini dengan indah, mensyukurinya dengan penyuh senyum, dan yang terpenting adalah kita memiliki kesempatan untuk betempat tinggal di tempat yang paling indah yang keindahannya di atas kemampuan panca indera membayangkannya. Tempat itu adalah surga.

Renungkan kalimat Abdullah bin Abbas berikut ini:

ليس في الجنة مما في الدنيا إلا الأسماء

(Tak ada di surga segala sesuatu yang disebut di bumi kecuali nama-nama sahaja)

Kalimat itu bermakna bahwa tak ada yang mampu menggambarkan keindahan dan kenikmatan surga itu sendiri. Surga adalah nama yang wujudnya melampaui bayangan terindah sekalipun. Semoga kita termasuk yang beruntung untuk menghuninya.

Jangan sedih kalau tak pernah berwisata kemanapun. Namun bersedihlah jika tak pernah berwisata ke dalam hati sendiri dengan dzikir dan pikir, tadabbur dan tafakkur