Memahami Kelembutan Allah
Allah itu Maha Lembut, kitalah yang kasar. Allah itu Maha Perhatian, kitalah yang selalu cuek. Allah itu mengatur hidup kita dengan caraNya yang penuh hikmah, dengan penuh rahasia dan kemaslahatan yang tidak bisa dipahami secara kasar apalagi oleh orang yang hatinya terhalangi nafsunya sehingga tak bisa menembus langit.
Ingin memahami kelembutan Allah? Sebagai pengantar, silagkan baca kisah Nabi Musa dalam al-Qur'an Surat Thaha ayat 9 sampai dengan 40. Ayatnya pendek-pendek, namun pesan kisahnya panjang sekali untuk diurai. Satu kali kehadiran Nabi Musa akan panggilan Allah dan sekali permohonannyaenyebabkan namanya langsung dipanggil Allah sebanyak lima (5) kali.
Perhatikan kata-kata brikut dalam ayat itu:
"نودي يا موسى"
"وما تلك بيمينك ياموسى"
"ألقها ياموسى"
"سؤلك ياموسى"
"جئت على قدر يا موسى"
Begitu mulianya mereka yang namanya dipanggil dan disebut oleh Allah. Ketika nama kita disebut oleh orang yang kita hormati, penyebutan ituvadalah sebuah kehormatan tersendiri. Lalu bagaimana jika nama kita dipanggil dan disebut oleh Allah sebagaimana yang terjadi pada Nabi Musa dan beberapa Nabi yang lain? Pastilah sebuah kebanggaan dan kemuliaan tersendiri.
Ingin dipanggilNya? Siapa di antara pembaca yang ingin segera dipanggil oleh Allah? ( Sepertinya banyak yang mengkerutkan kening mengernyitkan dahi kebingungan menjawab pertanyaan yang agak membingungkan itu) Maksud saya, siapa yang namanya ingin dipanggil dengan penuh kelembutan oleh Allah? Cobalah baca kisah Nabi Musa secara lengkap, temukan tiga rahasia utamanya. Salam, AIM