Dalam kehidupan kita ada banyak peristiwa kecil yang terjadi. Karena peristiwa itu kecil, maka jarang sekali kita perhatian dan peduli pada makna-makna mendalam yang Allah titipkan di dalam peristiwa itu. Padahal sesungguhnya hidup kita selama ini dibangun di atas peristiwa-peristiwa kecil itu. Peristiwa besar yang selalu kita sebut-sebut dengan suara lantang dan nada bangga itu sungguh merupakan berkah dari peristiwa-peristiwa kecil itu.
Bincang-bincang kecil tentang agama dengan seorang owner inilahcom di Mina tiga tahun yang lalu telah memberikan kesempatan saya untuk menulis rutin setiap Jum'at di inilah koran yang terbit di Bandung dan menuliskan status bbm dan facebook saya di inilahcom, salah satu media online terbesar Indonesia. Bukan hanya itu, ada banyak hikmah lainnya yang lahir dari peristiwa kecil itu yang tak mungkin disebut satu persatu.
Pertemuan tak disengaja saya dengan seorang ketua pengadilan negeri surabaya pada tahun 2000 ternyata berkembang menjadi hubungan keluarga yang tidak mungkin terhapus dari sejarah hidup saya. Awalnya hanya urusan makalah, berlanjut menjadi hubungan hati yang sangat besar manfaatnya. Saya sangat berhutang budi pada 'peritiwa kecil' itu.
Pada tahun 1989 ketika saya masih semester 1 di fakultas Syariah IAIN Surabaya ada peristiwa kecil yang terjadi, yakni seorang mahasiwi yang pingsan karena darah rendahnya kumat. Untung saja saya ada di belakangnya sehingga mampu menyanggah tubuhnya yang hampir terjatuh ke lantai. Peristiwa kecil itu membawa berkah. Mahasiswi itu kini menjadi ibu dari lima anak saya. Iya, benar. Saya menikah dengannya.
Jangan pernah meremehkan peristiwa kecil. Syukuri hal-hal kecil dan jangan menunggu hal besar untuk memulai bersyukur. Kalau yang kecil tak disyukuri, Allah tak akan mengamanahkan yang besar kepada kita. Belajarlah berterimakasih kepada orang yang telah memberikan sumbangan kehidupan kepada kita, sekecil apapun sumbangan itu. Salam, AIM@Mekah, baru selesai umroh pertama