Pencerah Hati

Pencerah Hati 06 Februari 2016 11:00

  • Sabtu, 06 Februari 2016 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Salah satu kaidah kehidupan yang perlu kita ingat adalah:: "Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda inginkan Allah memperlakukan dirimu." Apa yang kita inginkan dari Allah SWT, pancinglah anugerahNya dengan memperlakukan manusia dengan sesuatu yang kita inginkan dari Allah. Pada awalnya, sepertinya kaidah ini adalah kaidah berdagang dengan Allah, karena ada harap dibalik amal kita. Namun pada akhirnya itu kan menjadi kebiasaan yang mengalir ikhlas sebagai habitus diri.

Lebih dari itu, sesungguhnya begitulah nyatanya Rasulullah mengajarkan kita. Kalau kita ingin senantiasa diberikan rizki oleh Allah, berikanlah sebagian rizki kita kepada orang lain. Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Berinfaqlah wahai manusia, maka Allah akan memberikan rizki kepadamu." Kalau kita ingin disayangi Allah, Rasulullah bersabda: "Sayangilah yang ada di bumi, maka Allah yang di langit akan menyayangimu."

Jika kita selalu saja menghadapi kesulitan, ingatlah sabda Rasulullah: "Siapa yang memudahkan hidup orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat." Jika kita ingin di maklumi dan diampuni Allah, ingatlah pula pada sabda Rasulullah: "Toleranlah pada dan maafkanlah orang lain, maka Allah akan memaklumi dan memaafkan atau mengampuni kesalahanmu."

Kalau kita ingin bahagia, bahagiakan orang lain. Kalau kita ingin selalu dibantu Allah, biasakan membantu orang lain. Kalau kita ingin selalu bernasib baik, jadilah selalu sebagai perantara baiknya kehidupan orang lain. "Tak ada balasan kebaikan kecuali adalah kebaikan," demikian firman Allah. Lalu, masih maukah kita menyakiti dan membuat sakit hati orang lain? Tak ada lagi alasan bukan? Kecuali kalau kita siap untuk menderita lebih dari orang lain yang menjadi menderita karena kita.

Rasulullah bersabda: "Perbuatanmu adalah pegawaimu." Kalau perbuatan kita baik, maka kebaikan itu akan melayani kita dengan baik. Kalau perbuatan kita jahat, maka kejahatan itulah yang akan melayani kita dengan cara yang jahat. Sekarang, saatnya kita memilih sikap kita. Salam, AIM@ponpes kota Alif Laam Miim Surabaya