Bahwa hidup ini saling tebak/sangka adalah kalimat yang sering kita dengar. "Urip iku sawang sinawang," kata orang Jawa. "Odhi' reya gun gen saleng sangka," itu kata orang Madura. Kata yang pegawai negeri, enakan jadi petani, tidak harus masuk kantor tiap hari. Ada petir, hujan atau angin bisa meliburkan diri. Kata petani, enakan jadi pegawai negeri, gaji atau penghasilan selalu utuh tidak terserang hama wereng dan lainnya.
Bahwa hidup ini saling tuduh adalah kalimat yang juga sering kita baca. Setiap peristiwa kriminal, selalu saja ada drama si A menuduh si B, si B menuduh si C dan si C menuduh si A. Kemaren saat liburan jalanan macet sekali. Seorang supir berkata: "mau kemana semua ini orang, bikin macet saja." Supir mobil di sebelahnya juga berkata: "ngapain supir sebelah itu komat-kamit sambil geleng-geleng kepala, udah macet bikin pemandangan tak enak lagi, mau kemana aja itu orang kok bikin macet jalan."
Di media sosial sering kali kita baca komentar: "itu kan ocehan para hater, para pembenci. Apapun yang dilakukan calonku pasti salah." Dia lupa bahwa dia sendiri kadang adalah juga seorang hater, pembenci, yang melihat apapun yang dilakukan rival calonnya adalah salah. Dalam kehidupan nyata kita sering mendengar orang berkata: "Aku adalah korban, aku tersakiti." Padahal di mata orang yang obyektif menilai dia adalah pelaku yang menyakiti orang lain dan kemudian menerima akibat dari perilakunya sendiri.
Pada sisi ini seseorang perlu melakukan introspeksi (melihat ke dalam dirinya sendiri) sekaligus outrospeksi (melihat ke luar dan belajar dari apa yang dilakukan oleh orang lain). Roman Krznaric, dalam bukunya "The Wonderbox: Curious Histories of How to Live," menyatakan bahwa outrospeksi adalah tak kalah penting dan bahkan lebih penting dari pada introspeksi. Inti dari outrospeksi adalah empati. Inilah yang paling dibutuhkan oleh manusia abad kini.
Obat manjur pengobat radikalisme, terorisme, rasisme dan isme lainnya yang memporakporandakan kesatuan manusia sebagai sesama makhluk penghuni bumi adalah EMPATI sebagai inti OUTROSPEKSI. Salam, AIM, Dosen UINSA Surabaya