Saya tadi dihubungi via phone oleh salah satu stasiun radio meminta komentar saya tentang penyebab ramainya shalat gerhana pada saat GMT kemaren itu. Salah satu jawaban saya adalah karena lancar, gencar dan menyebarnya informasi yang bagus tentang GMT dan tentang ajaran Islam mengenai gerhana itu melalui media sosial dan situs internet.
Menurut pengamatan saya, internet dengan segala tools (perangkat media) yang menyertainya memiliki pengaruh luar biasa terhadap pola keberagamaan manusia. Internet menjelma sebagai instrumen canggih "to shape and reshape the model of religiousity" (membentuk dan membentuk ulang model keberagamaan. Oleh karenanya maka sangat penting para sarjana dan tokoh agama moderat melibatkan diri dalam penyebaran dan pengajaran Islam sebagai rahmat bagi seleuruh alam via internet ini.
Sarjana dan tokoh muslim moderat adalah tiang penyangga bangunan Islam damai. Mereka inilah sesungguhnya yang menjadi benteng penjaga image Islam yang sementara ini diporakporandakan oleh kelompok muslim aliran ekstrem yang menampakkan wajah Islam garang. Sayangnya, situs-situs keislaman di internet saat ini masih sepi dari peran sarjana dan tokoh muslim moderat jika dibandingkan dengan peran para pendukung paham yang tidak moderat.
Semangat untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat secara utuh, komprehensif, intensif dan berkelanjutan harus senantiasa dihidupkan. Hanya dengan penguasaan pemahaman Islam yang kuatlah maka seseorang mambu bertahan tak tergoda aliran sesat dan tak tak terpancing untuk melibatkan diri dalam pertengkaran karena perbedaan.
Mereka yang suka marah-marah karena perbedaan dan bertengkar atau bermusuhan karena tak sama pola keberagamaannya adalah orang-orang yang tak cerdas dalam beragama dan tak siap untuk hidup bermasyarakat dan bernegara yang meniscayakan ke-bhinneka-an, heterogenitas atau kemajemukan. Salam, AIM, Dosen UINSA Surabaya