Pencerah Hati

Pencerah Hati 11 Maret 2017 08:00

  • Sabtu, 11 Maret 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Ketamakan Yang Meruntuhkan

Sudah tahu bahwa yang akan dan boleh dimakan hanya satu piring namun ternyata memaksakan diri merebut piring makanan orang lain. Terkumpullah 10 piring makanan di hadapannya. Pertanyaannya adalah mungkinkah 10 piring itu dimakannya semua? Jawabannya tentu tidak. Lantas untuk apa merebut piring makanan orang lain?

Ada banyak alasan sebagai jawaban atas pertanyaan itu. Pertama adalah untuk makanan anak isteri dan segenap keluargacdan kerabat. Dia lupa bahwa masing-masing manusia telah dijatah dan dijamin akan mendapatkan piring makanan masing-masing. Ini berarti bahwa orang yang merebut piring orang lain itu bukanlah orang yang beriman akan janji dan ketentuan Allah.

Bisa jadi alasannya adalah untuk kenyamanan diri agar memiliki banyak pilihan makanan. Alasan seperti ini adalah indikasi kelainan jiwa karena telah memilih bahagia di atas derita orang lain. Lebih dari itu, itu juga berarti orang itu menuhankan keinginan yang selaluv saja melebihi limit kebutuhan. Dia lupa bahwa seseorang itu akan semakin bingung, stress dan pendek umur karena terlalu banyak opsi dalam kehidupan.

Mungkin ada alasan lain di balik perebutan puring itu. Namun apapun alasannya, kesimpulannya hanya satu, yakni TAMAK. Ketamakan tak akan pernah menjadikan seseorang itu berderajat mulia. Ketika tersebar issu seseorang itu telah merampas hak orang lain demi mengkayakan diri sendiri, harga dirinyavlangsung jatuh, walau sekaya apapun dan setinggi apapun posisinya.

Tersebar kabar bahwa piring rakyat seharga 2.3 T telah direbut para orang terhormat yang cerdas yangvhebat yang dipulih rakyat sebagai wakilnya. Ironis sekali. Menjadi baik, jujur dan tulus di tengah perlombaan dan pameran gengsi mrmang tidaklah mudah. Semoga Allah melindungi dan membimbing kita. Salam, AIM@otw Pamekasan