KALIMAT RENUNGAN 12 MARET
"Belajarlah kepada banyak guru sebagaimana lebah mengambil sari dari banyak bunga." Demikian kata-kata bijak yang memotivasi kita untuk tak bosan-bosan belajar untuk menjadi lebih baik dan bahagia. Banyak sekali guru atau yang layak dijadikan guru di sekitar kita. Sayangnya, sering sekali kita tak memiliki waktu untuk berguru. Manisnya madu yang menyehatkan kita sia-siakan begitu saja.
Lukman al-Hakim adalah tokoh yang namanya diabadikan oleh Allah dalam al-Qur'an. Nama beliau identik dengan kebijaksanaan. Kata, nasehat dan wasiat bernas hikmah dari beliau bertaburan di mana-mana. Dari mana beliau belajar kebijaksanaan itu? Jawabannya adalah dari semua yang dilihat, didengar, dialami dan dirasakan. Yang didapatnya sebagai hikmah disampaikannya kepada anaknya.
Suatu hari beliau berkata kepada puteranya:
يا بُنيّ : إني خدمت أربعمائة نبي ،
وأخذت منهم أربعاً :
.إذا كنت في الصلاة إحفظ قلبك .
وإذا كنت على المائدة إحفظ بطنك .
وإذا كنت في بيت الغيرإحفظ بصرك .
وإذا كنت بين الخلق إحفظ لسانك .
(Wahai anakku, aku ini melayani 400 nabi dan saya mengambil empat pelajaran dari beliau-beliau itu: jika kamu berada dalam shalat maka jagalah hatimu; jika kamuvada di hadapan hidangan makanan maka jagalah perutmu; jika kamu berada di rumah orang lain maka jagalah pandanganmu; dan jika kamu berada di antara makhluk maka jagalah lisanmu)
Nabi-nabi adalah manusia pilihan. Nabi-nabi adalah orang berderajat mulia. Nabi-nabi adalah orang bahagia betapapun banyak ujian mendera. Kalau kita ingin mulia dan bahagia serta tergolong manusia pilihan maka empat hal tetsebut layak dijadikan pegangan. Empat hal tersebut, kebenarannya dan efektifitasnya dalam penataan hidup sungguh terbukti dan didukung oleh kajian akademik kontemporer juga.
Jangan ragu untuk meneladani para nabi. Jangan malu untuk selalu belajar. Hidup harus senantiasa belajar untuk menemukan nilai hidup yang lebih diridlai Allah. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya