Salah satu seni menjadi pemimpin sejati adalah menanam cinta bukan menanam benci, menebar salam bukan menebar tantangan, menunjukkan senyum bukan menunjukkan emosi, menampilkan wajah damai bukan menampilkan wajah permusuhan, mengutarakan sesuatu secara lembut bukan secara kasar.
Jangan berbangga jika ditakuti, tapi senanglah jika dicintai. Kalau seseorang itu takut kepada kita, dia akan memberikan pedangnya kepada kita. Namun jika seseorang itu cinta kepada kita, maka dia akan memberikan hatinya kepada kita. Ketika seseorang telah memberikan hatinya, maka dia akan selalu bersedia bersama dalam suka dan duka.
Salam malam Jum'at, AIM@pondok pesantren alif laam miim surabaya
NB: Pengajian Sabtu sore di Ponpes Alif Laam Miim ditunda ke hari Ahad sore tanggal 17 April, karena hari Sabtunya saya punya tugas orasi ilmiah di acara wisuda STKIP PGRI Lumajang