Pencerah Hati

Pencerah Hati 16 Maret 2016 17:33

  • Rabu, 16 Maret 2016 17:33:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Seorang lelaki begitu terpesona dengan kecantikan seorang wanita shalihah yang ada di kampungnya itu. Tiada hari tanpa menunggunya di sebuah tempat yang memungkinkan dirinya melihatnya. Hasrat untuk lebih dekat dan bahkan meminangnya untuk dinikahinya sudah bulat.

Suatu hari ada kesempatan bagi lelaki ini bukan hanya untuk melihatnya melainkan pula membuntutinya ke mana wanita ini pergi. Niatnya, selama wanita ini terus berjalan diapun akan terus berjalan di belakangnya untuk memaknai pesona sekaligus meyakinkan diri bahwa tak ada yang menghalangi atau menghambat perjalanannya.

Sang wanita kemudian tersadar telah dibuntuti. Berhentilah dia dan bertanya: "Mengapa engkau membuntutiku?" Lelaki itu menjawab: "Aku mencintaimu dan tulus ingin memilikimu." wanita itu kembali bertanya: "Mengapa mencintai dan ingin memiliku?" Lelaki itu menjawab: "Menurutku, engkau adalah wanita tercantik." Wanita itu berkata lagi: "Kamu salah, di belakangmu ada yang lebih cantik dariku." Lelaki itupun tanpa ragu menoleh ke belakang.

Wanita ini dengan senyum sinis berkata: "Kamu bohong dengan cintamu. Pecinta sejati tak akan pernah menoleh kepada selain yang dicintai." Maaf ya wahai lelaki, belajarlah untuk menjadi pecinta sejati. Cintailah Allah, jangan engkau menoleh pada yang lain, maka semua isi dunia akan mencintaimu, termasuk aku. Wassalam.

Lelaki inipun merasa malu dan kemudian belajar mengislamkan cintanya. Bukan hanya shalat dan puasa yang dilakukannya, setiap yang menghantar pada hakikat cinta sejati kepada Tuhannya. Lupalah dia kepada wanita yang dulu itu kecuali pada kata-katanya tentang pelajaran cinta kepada Allah yang telah dihujamkan dalam hatinya. Bagaimana kisah akhirnya? Maaf masih harus terpotong, karena mau antar saudara dan saudariku ke Sydney. Salam, AIM