Pencerah Hati

Pencerah Hati 17 Februari 2017 08:00

  • Jumat, 17 Februari 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

From A Good Worker to A Great Worker

Tadi pagi saya diundang Ummi Foundation untuk menyampaikan materi "How To Be A Great Worker" (Bagaimana menjadi pekerja yang hebat). Materi yang sangat menarik, bukan? Menjawab pertanyaan dalam tema itu haruslah dimulai dari menjawab pertanyaan yang lebih dasar, yakni "How To Be A Good Worker" (Bagaimana menjadi pekerja yang baik).

Menjadi hebat itu membutuhkan pondasi dan pilar-pilar yang kuat. Pondasi dan pilar itu adalah prinsip-prinsip dan etika kerja. Mustahil menjadi hebat tanpa memiliki prinsip dan etika yang baik. Mungkin ada yang berkata bahwa yang penting prinsip dan manajennya, etika tak dibutuhkan, bukankah banyak yang culas atau curang namun berhasil dan jaya?

Jawaban saya atas pertanyaan itu adalah bahwa "being great" (menjadi hebat) itu lebih dari sekedar berhasil, karena "being great" itu meniscayakan kelayakan untuk diikuti dan diteladani. Lebih dari itu, "being great" itu mengharuskan keabadian, bukan kesementaraan. Orang yang tak beretika tak akan selamanya dianggap besar dan mulia. Kemuliaannya hanyalah semu dan sesaat.

Fir'aun dan Hitler adalah orang besar di jamannya. Namun tak ada orang waras yang berkendak meneladaninya dan mendoakannya. Para nabi dan Rasul tetap mulia sampai kini, dikagumi, dikenangvdan didoakan. Apa yang membedakan mereka? Jawabnya adalah etika dalam maknanya yang luas.

Lalu, kunci utama menjadi sukses, mulia dan bahagia itu apa? Panjang sekali uraiannya. Status pendek ini tak cukup luas untuk menguraikannya. Esok sore kita kaji bersama di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Salah satu kunci utamanya ada pada surat al-A'raf ayat 58. Baca dan renungkan kedalaman maknanya. Belum paham? Sampai ketemu besok. Salam, AIM@otw_Masjid Al-Abrar Asrama Haji