Pencerah Hati

Pencerah Hati 17 Maret 2017 08:00

  • Jumat, 17 Maret 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

YANG ASLI DAN YANG PALSU

Adalah biasa bahwa ada di antara kita yang fanasik sekali dengan barang original, barang asli, walaupun harganya mahal. Kepuasan akan kualitas menjadi pertimbangan utama. Adalah tak jarang bahwa di antara kita ada juga yang tak fanatik pada keaslian barang, yang penting adalah modelnya dengan catatan harganya murah.

Untuk dipersembahkan atau dihadiahkan kepada sesama manusia, adalah tak masalah apakah memberikan yang asli atau yang tiruan. Namun, persembahan kita kepada Allah haruslah yang asli, original, yang berkelas dan berkualitas. Karena itulah maka dalam ibadah ada dipersyaratkam ikhlas yang bermakna murni alias tak bercampur dengan lainnya.

Keyakinan akidah kita adalah keyakinan yang harus murni. Tanda-tandanya adalah keyakinan itu tak berkurang walau harus menjalani banyak derita. Pengabdian kita haruslah murni atau ikhlas. Tanda-tandanya adalah tak pernah bosan walau harus menghadapi gelombang kehidupan tak menentu.

Cinta kita kepada Allah juga haruslah asli, original, murni. Tanda-tanda cinta yang murni adalah cinta tak berubah walau diperlakukan bagaimanapun oleh yang dicinta. Sungguh kemurnian dar originalitas keimanan serta keislaman kita pasti diuji. Sungguh tak mudah namun kita harus terus berupaya memurnikannya. Kepalsuan, imitasi dan ketakutuhan hanya akan mengakibatkan kita tertolak pada akhirnya. Salam, AIM