Pencerah Hati

Pencerah Hati 19 Februari 2016 14:00

  • Jumat, 19 Februari 2016 14:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Mutiara Jum'at

Utsman bin Affan, sahabat Rasulullah yang kaya raya itu dan yang menikahi dua puteri Rasulullah itu, berkata: "Sedih memikirkan dunia adalah kegelapan dalam hati, sementara sedih memikirkan akhirat adalah cahaya terang dalam hati." Sama-sama sedih tapi berbeda implikasi hanya karena obyek yang dipikirkan sampai menjadi sedih.

Bukan tak mungkin bahwa orang yang khawatir akan kondisi keuangannya untuk melakukan sesuatu yang dilarang Dzat Yang Mengatur Dunia. Pelanggaran dan kejahatan adalah "dhulmah" (kegelapan). Adalah pasti bahwa orang yang khawatir akan akhiratnya akan selalu bersemangat melakukan apa yang disukai oleh Dzat Yang Menguasai Hari Akhirat. Ketaatan dan ibadah adalah "nur" (cahaya).

Ada yang berkata bahwa kalau tak dipikirkan lantas bagaimana kita akan mengatur dunia dan mendapatkan apa yang dimiliki dunia? Pertanyaan yang sangat cerdas. Jawabannya bisa panjang sekali. Kalaulah diperpendek, jawaban saya adalah: "Bacalah dan carilah jawaban bagaimana manusia terpilih mengatur hidupnya dan mengapa mereka sukses dan bahagia?

Ada yang bertanya pula mengapa dirinya selalu gagal padahal sudah mengikuti apa yang dilakukan oleh orang terpilih. Jawabannya juga bisa panjang. Kalaulah diperpendek, jawaban saya adalah: "Sepertinya bacaan dan pengetahuan Anda masih terbatas tentang orang-orang terpilih itu. Ada banyak model kehidupan orang terpilih, ada banyak kisah hidup yang mereka lalui. Belajarlah kembali dan telitilah 'kisah hidup Anda mirim orang terpilih yang mana?'"

Kita diskusikan besok sore di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya, jam 15.30 kita mulai. Ingatkan saya tentang tema ini. Salam, AIM, Pengasuh