Pencerah Hati

Pencerah Hati 20 Januari 2017 08:00

  • Jumat, 20 Januari 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

KALIMAT RENUNGAN 19 JANUARI

Saya pernah bercerita tentang balon meletus dengan bermacam-macam konteks, mulai dari konteks kelucuan lagu TK itu ketika dinyanyikan dengan nada qasidah sampai pada konteks meletusnya 'tabung LPG' hijau yang dihubungkan dengan lagu itu. Kali ini saya mengulang satu konteks yang lebih bermakna, yakni meletusnya balon di depan wajah sang peniup.

Ada nasehat yang layak direnungkan. Bunyinya begini:

لا تغضب إذا انفجر البالون في وجهك .. فأنت من نفخه وأعطاه أكبر من حجمه .. كذلك بعض البشر ..!!

(Jangan marah jika balon itu meletus di wajahmu, sementara engkau sendirilah yang meniupnya dan memberikan angin ke balon itu melebihi kapasitasnya. Seperti itulah sebagian manusia)

Sering kita memuja seseorang secara berlebihan. Semua yang dilakukannya dianggap benar. Akhirnya, orang yang dipuji itu membesar dan membesar sampai melebihi kapasitas yang sesungguhnya. Yakinlah bahwa tak lama lagi orang itu akan meletus hancur. Kasihan juga nasib orang yang ditiup terus itu. Janganlah senang ditiup-tiup. Jangan mau terpukau pada citra yang dibangun dengan tiupan berlebihan itu.

Lalu bagaimana cara mengukur kapasitas seseorang? Sungguh membutuhkan waktu lama dan ukuran yang kompleks selalu. Yang jelas kekuatan hati, keteguhan jiwa dan kelurusan keyakinan adalah ukuran yang paling fundamental. Ketika yang mendasar ini sudah hancur, yakinlah yang lainnya adalah goyah, labil dan mudah rusak.

Mau memilih pemimpin, teman setia, pasangan hidup ataupun mitra usaha, lihatlah hatinya, bukan omongannya, apakagi hanya omongan orang lain. Setuju? Salam, AIM@ istana Sultan Abdul Majid, Istanbul, Turki