"Segala sesuatu akan terlupakan kecuali sesuatu yang menyentuh hatimu. Semua tempat akan ditinggalkan kecuali tempat yang menjadikan jiwamu tenang. Semua orang akan tergantikan dengan kehadiran yang lain kecuali mereka yang mencintaimu dengan penuh ketulusan." Demikian ungkapan para filosof kehidupan.
Yakinkan diri kita bahwa yang kita persembahkan dalam hidup ini adalah sesuatu yang membahagiakan hati kita dan hati orang lain. Jangan menjadi orang yang hanya mempersembahkan sesuatu yang biasa-biasa saja karena itu hanya mendudukkan kita dalam posisi biasa-biasa saja. Kita perlu selalu naik kelas, upgrade diri, mendekat pada posisi orang-orang pilihan Allah. Mereka adalah orang yang mempersembahkan yang terbaik, bukan yang biasa-biasa saja. Lalu, bagaimana dengan yang mempersembahkan apa-apa?
Yakinkan diri kita bahwa tempat yang menenangkan jiwa kita adalah tempat-tempat yang disukai Allah. Mihrab, tempat shalat, harus menjadi tempat yang tak boleh kita tinggalkan. Tempat shalat dalam al-Qur'an disebut "mihrab," yang akar katanya adalah "harb" yang bermakna perang. Ini menunjukkan bahwa untuk istiqamah dan khusyuk dalam shalat kita harus berperang dengan nafsu kita. Semangat perang dalam kebaikan harus menjadi milik kita.
Yakinkan diri kita bahwa kita mencintai orang-orang yang berada dalam lingkaran hubungan kita dengan tulus, maka kita akan selalu berada dalam ingatan dan doa mereka. Kita tak akan pernah tergantikan dengan kehadiran orang lain. Seerat apapun hubungan kita dengan orang lain namun tak dilandasi oleh kejujuran dan ketulusan, maka hubungan itu pada akhirnya akan hancur dan terlupakan serta tergantikan dengan yang lain. Semua hanya soal waktu.
Mengapa Rasulullah dan para sahabatnya tak pernah dilupakan, tempat mereka tinggal selalu dikunjungi, dan posisi mereka sebagai teladan tak pernah tergantikan? Jawabannya adalah karena mereka memiliki tiga hal tersebut di atas. Semoga kita bisa seperti mereka. Salam, AIM@Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya