Subhanallah, pengajian rutin "Tambhana Ate" Malam Jum'at Manis berjalan lancar penuh sesak ribuan jamaah sampai tak tertampung lokasi. Semoga ini pertanda sudah waktunya menambah luas lokasi. Ketika Allah menghendaki sesuatu, ada saja jalan yang dimudahkan untuk terlaksana dan berlakunya sesuatu itu. Ini kaidah kehidupan yang berlalu untuk semuanya. Bacalah apa yang terjadi pada diri kita dengan penuh tafakkur, insyaAllah Allah bukakan sebagian rahasia untuk masa depan kita. Pembukaan sebagian rahasia ini sering disebut "firasat" atau juga "kasyf al-hijab."
Pengajian ini saya buka dengan mengutip dua dawuh Sayyidina Ali, khlaifah keempat dari Khulafa' Rasyidun yang empat itu. Dawuh pertama adalah "Kuatnya hati itu bisa dicapai ketika kita tawakkal kepada Allah." Tawakkal adalah stasiun diri ketika kita menjadikan Allah sebagai "al-wakil" (Dzat yang mengurus, memelihara, menjaga dan melindungi urusan kita). Tak akan berlarut-larut kegalauan jika kita pasrahkan urusan kepada Allah. Hati akan tegar menghadapi apa yang terjadi.
Dawuh kedua adalah bahwa "baiknya hati adalah dengan menyibukkan diri ingat dan menyebut nama Allah (dzikr)." Menyebut-nyebut nama Allah akan menjadi obat, sementara menyebut-nyebut nama manusia adalah penyakit. Jangan biasa menyebut nama manusia dalam konteks kekurangan dan kesalahan mereka. Walaupun itu benar, pastilah mengundang masalah. Apalagi jika tak benar, maka pastilah mengundang bencana. Lebih-lebih ketika menyebut-nyebutnya adalah untuk niat tak benar, yakni mengharapkan hancur dan hinanya orang yang disebut-sebut itu.
Demi mendapatkan hati kuat dan bersih, banyak-banyak sajalah berdzikir menyebut asma' Allah, tak perlu ribut dengan kejelekan orang lain, karena kita tidak pernah ditugasi mengganti tugas malaikat pencatat amal. Jalani saja hidup dengan penuh tawakkal kepada Allah karena Dialah yang menentukan segalanya. Salam, AIM
NB: Sampai jumpa di Kajian Sabtu Sore di Ponpes Kota Alif laam Miim Surabaya