Imam Ali KW berkata: "Perbuatan yang paling cepat mengundang siksa adalah sumpah palsu." Sumpah palsu adalah bersumpah menyatakan benar sesuatu yang salah atau menyatakan salah sesuatu yang benar. Termasuk sumpah palsu adalah bersumpah akan melaksanakan tugas dengan baik namun ternyata tergoda untuk tidak melaksanakannya.
Andai semua sumpah adalah benar, andai semua sumpah jabatan ditunaikan, saya yakin Indonesia kita akan menjadi baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur, negeri yang dalam kenyataannya adalah gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. Sayangnya, kalimat syukur berbahasa Jawa itu hanyalah kata yang dihapalkan oleh anak-anak sekolahan dan dihancurkan oleh mereka yang tidak pernah belajar "sekolah kehidupan."
Andai semua sumpah dilaksanakan, maka atasan menjadi orang mulia dan dimuliakan sementara bawahan menjadi orang sumringah penuh kebahagiaan. Andai semua sumpah dilaksanakan, urusan-urusan selalu mudah dan dimudahkan, semuanya merasa diperlakukan sesuai dengan aturan. Tak akan ada istilah urusan macet atau gagal kecuali oleh orang yang memacetkan diri dan menggagalkan diri. Kenaikan pangkat setiap karyawan atau pegawai tak akan tersendat, sehingga setiap saat terlihat ada gerakan kehidupan, gerakan menanjak bukan gerakan menurun.
Ya, andai semua sumpah dilaksanakan dan andai semua sumpah adalah sesuai dengan kenyataannya, sungguh setiap hati akan bersyukur, setiap mulut akan memuji dan berucap doa, yang kesumuanya menjadi penyebab turunnya rahmat, bukan datangnya laknat dan uqubat. Mari kita perhatikan sumpah-sumpah kita, kita periksa yang mana yang belum kita tunaikan. Selagi ada waktu, kita harus berupaya menyesuaikan makna sumpah kita dengan kenyataan yang dimaksudkan oleh sumbah itu. Salam, AIM, Dosen UINSA Surabaya