Hahahaha, lagi-lagi Allah mempertemukan saya dengan orang yang tak banyak dianggap sebagai "orang" oleh kebanyakan orang namun ternyata orang ini menyimpan nasehat-nasehat kebajikan. Saya tertawa karena saya ingat pada beberapa buku lucu yang pernah saya baca seperti an-nawadir (kumpulan kisah unik), majlisul humaqa' (perkumpulan para orang bodoh), bahlul dan lain sebagainya.
Orang yang bertemu saya hari ini adalah seorang lelaki muda, usianya kira-kira 30 tahunan. Kerjaannya adalah berjalan terus sambil ngomel sendirian. Kadang suaranya kedengaran dan kadang sangat lirih hanya kelihatan komat kamitnya. Orang-orang menyebutnya "radio rusak," saya tak tapah mengapa disebut demikian.
Ketika mobil saya mampir "makan" di POM bensin dan saya ke toiletnya saya bertemu muka dengannya yang kebetulan juga kencing sambil berbicara terus. Saya agak takut juga sebenarnya, namun saya beranikan menyapa dan bertanya: "mengapa kok ngomong sendirian terus?" Dia menjawab: "Lebih enak ngomong sama diri sendiri saja, tak ada yang menyanggah dan tak terima. Ngomong sama orang lain itu banyak salahnya, banyak yang menyanggah, mengkritik dan dibicarakan jelek lagi sama orang lainnya."
Saya kaget dengan jawaban ini. Ini bukan jawaban orang tak waras, melainkan jawaban orang super waras. Sayapun terdiam. Diam-diam saya dengarkan apa yang dia ulang-ulang ucapkan. Dia bilang: "Dalam impian engkau adalah kenyataanku. Dalam kenyataan, engkau adalah impianku." Saya baru paham, dia sedang stress karena cinta, terlihat dari senyumnya yang tak kompak dengan kedipan matanya.
Dia berbalik badan melihat saya yang memandangnya: "kamu menyangka saya gila ya karena berbeda dengan kamu dan orang kebanyakan? Tahukah bahwa saya dan orang-orang seperti saya juga menganggap kamu gila karena tak sama dengan saya." Saya tak jadi kencing, langsung masuk mobil dan tancap menuju tujuan. "Jangan tertawakan orang yang berbeda dengan kita." Salam, AIM