KALIMAT RENUNGAN 25 PEBRUARI
Suatu hari, Umar bin Khattab, kepala negara yang gagah berani itu, membawa kantong kulit untuk wadah air. Orang-orang pada heran bagaimana seorang khalifah masih berkenan melakukan hal remeh seperti itu. Mereka bertanya alasannya. Umar menjawab: " Diriku telah berhasil membuatku kagum pada diriku sendiri. Saya harus menghinakannya." Luar biasa usaha Umar bin Khattab mendidik diri agar tak sombong.
Beliau juga berkata: "Setiap hari ada yang bercerita si fulan meninggal dan si fulana meninggal. Hmmm, suatu waktu mereka pasti tiba waktunya mereka mengatakan Umar meninggal." Luar biasa kesadaran Umar bin Khattab akan kematian. Tak kan pernah sombong mereka yang sadar bahwa semua akan mati. Bagaimana akan sombong, sementara yang dimilikinya di dunia akan terlepas dan yang tertinggal hanyalah hisab dan tanggung jawab.
Pada kali yang lain beliau juga berkata:
لا عمل لمن لا نية له ولا خير لمن لا خشية له . ولا جديد لمن لا خلق له.
(Tidak ada nilai pada suatu perbuatan yang tak memiliki niat. Tak ada kebaikan bagi orang yang tak ada rasa takit kepada Allah. Dan tak ada yang baru bagi orang yang tak punya etika kepribadian.) Luar bisa Umar bin Khattab, semua amalnya adalah berniat, gerak hidupnya disertai rasa takut kepada Allah dan segalanya adalah patut, pantas dan baik.
Lalu, bagaimanakah dengan kita? Apa yang telah kita lakukan untukbmendidik diri kita menjadi lebih baik? Apa yang telah kita pesiapkan untuk kematian kita dan kehidupan pasca kematian kita? Ah sepertinya kita terlalu sibuk dengan dunia ya. Ah, maaf, bukan kita, yang saya maksud adalah saya. Ampuni hamba Ya Rabb. Salam, AIM@Pontianak