Pencerah Hati

Pencerah Hati 27 Januari 2016 11:00

  • Rabu, 27 Januari 2016 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Termasuk salah satu kebahagiaan bagi seseorang adalah jika dia wafat maka wafat jugalah dosa-dosanya. Paling menyedihkan adalah jika seseorang telah wafat tapi dosa-dosanya tetap hidup mengalir dari generasi ke generasi berikutnya. Betapa berat tanggungan orang yang seperti ini, setiap waktu dosanya terus bertambah sampai kiamat kelak.

Berbahagianya mereka yang senantiasa berbuat baik dan ketika mereka wafat ternyata kebaikannya tidak ikut wafat, kebaikannya mengalir terus dari generasi ke generasi sampai kiamat kelak. Inilah yang disebut shadaqah jariyah dalam makna luas. Shadaqah jariyah bukan hanya shadaqah harta melainkan juga kebaikan-kebaikan lain yang manfaatnya terus mengalir.

Marilah kita berupaya semaksimal mungkin untuk menjauhi kemaksiatan dan mendekatkan diri pada kebaikan-kebaikan. Jangan biarkan diri kita merasa nyaman dengan kemaksiatan-kemaksiatan. Curigalah pada diri kita ketika selalu saja mudah dan ada jalan berbuat kemaksiatan. Kemaksiatan yang dilakukan setelah kemaksiatan, menurut para hukama', adalah hukuman dari kemaksiatan yang seleumnya. Sebagaimana kebaikan yang kita lakukan setelah suatu kebaikan adalah pahala (balasan) untuk kebaikan itu sendiri.

Marilah kita bertaubat dan istighfar. Kemudian marilah berlomba untuk menabung kebaikan-kebaikan. Sungguh kita tak pernah tahu kapan dan di mana kematian akan datang. Namun yakinlah bahwa pada saatnya kita akan mempertanggungjawabkan segalanya. Semoga dosa-dosa kita di ampuni dan semoga kita senantiasa dimudahkan untuk berbuat kebaikan-kebaikan. Salam, AIM@Colombo