Pencerah Hati

Pencerah Hati 28 Februari 2016 08:00

  • Minggu, 28 Februari 2016 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Apa kabar hari ini saudaraku dan sahabatku. Berharap semoga hari ini adalah bagian dari hari yang penuh barakah, kebaikan yang senantiasa bertambah dan bersambung dengan kebaikan yang lain. Upayakan setiap hari selalu ada kebaikan yang dilakukan secara ikhlas agar diterima olah Allah. Kebaikan yang diterima Allah, menurut Syekh Sulaiman Ad-Darani, dapat diketahui dari kebersambungannya dengan kebaikan berikutnya.

Kita harus senantiasa belajar mempersembahkan yang terbaik. Di manakah dan dari siapakah kita harus belajar? Alam yang kita tempati ini sesungguhnya menyajikan banyak pelajaran. Jurus-jurus andalan Kung Fu seringkali didapat dari binatang yang sedang bertarung. Menjadi tawadlu' kadang juga bisa dari buah padi, yang berisi semakin merunduk sementara yang tak ada isi tampil tegak dengan gaya arogan. Alam adalah sekolah terbaik untuk menjadi manusia alami.

Kita bisa belajar dari banyak orang, baik orang yang senantiasa mempersembahkan kebaikan atau yang selalu menjadi penyebab kegelisahan orang lain. Belajar dari orang-orang baik adalah yang paling mudah dan simpel. Cukup dengarkan fatwanya dan laksanakan perintahnya. Teladani sikapnya dan selalulah bersamanya. Sementara dari orang-orang tak baik, hanya orang cerdas yang bisa mengambil pelajaran.

Bisa juga belajar dari diri sendiri. Perhatikan kutipan dalam kitab faidlul qadir juz 1 hal 65 berikut ini:

قيل للأحنف بن قيس: "ممن تعلمت الْحِلم؟"، قال:" مِن نفسي؛ كنت إذا كَرِهْتُ شيئا مِن غيري لا أفعل مثله بأحَد".

(Ahmaf bin Qais ditanya: "Dari mana Anda belajar kelembutan?" Beliau menjawab: "Dari diriku sendiri. Jika saya tak suka sesuatu yang dilakukan orang lain, maka aku tak akan melakukan hal serupa kepada orang lain." Luar biasa, beliau bijak sekali, berguru pada dirinya sendiri. Salam, AIM