PENTINGNYA TEMAN YANG BERKUALITAS
Bahwa kuantitas teman itu penting adalah bisa jadi benar. Namun bahwa kualitas teman itu lebih penting adalah pasti benar. Banyak teman bisa jadi bermakna bahwa banyak orang yang akan bersama kita ketika kita membutuhkan pertolongan. Namun bisa saja banyak teman berarti ada banyak kemungkinan pelibatan kita dalam hal-hal tak perlu jika teman-teman yang ada itu tak memiliki perilaku berkualitas.
Kehidupan Rasulullah dengan sahabat-sahabatnya menjadi pelajaran terbaik bagi kita. Kualitas keimanan mereka adalah jaminan kualitas persahabatan antar mereka. Persahabatan mereka dibukukan dalam sejarah sebagai persahabatan yang luar biasa produktif dalam membangun masyarakat beradap. Abu Sufyan dalam Sirah Ibnu Hisyam menyatakan: "Tak pernah kulihat manusia mencintai manusia yang lebih dahsyat dibandingkan cintanya sahabat Muhammad kepada Muhammad." Benar-benar persahabatan tanpa pengkhianatan.
Carilah sahabat-sahabat terbaik untuk hidup kita. Sahabat-sahabat baik akan menjadikan kehidupan terasa lebih nikmat dan hikmat walau dalam penderitaan. Tiadanya sahabat sangat mungkin menutup jalan nikmat dan hikmat walau hidup dalam kecukupan. Benar yang dikatakan Helen Keller: "I would rather walk with a friend in the dark, than alone in the light." (Aku lebih suka berjalan bersama seorang sahabat dalam kegelapan, ketimbang berjalan sendirian dalam terang)
Senangnya kita ketika tertimpa ujian atau musibah, ada sahabat yang datang dan berkata lirih: "Aku ada di sini bersamamu. Mari kita bersama bersujud kepada Allah memohon jalan terbaik." Alangkah bertambah kenikmatan hidup saat kita diberikan nikmat, ada sahabat datang dan berjabat tangan dengan kita sambil tersenyum tulus berkata: "Saya ikut berbahagia. Semoga kebahagianmu diabadikan oleh Allah. Mari kita sujud syukur berterimakasih kepadaNya."
Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Satu hati satu rasa, diikat dengan ketulusan dan keimanan. Salam tulus persahabatan, AIM.