PONDOK PESANTREN SEBAGAI "PERAHU NABI NUH"
Sudah biasa saya keliling dari satu pesantren ke pesantren, baik sebagai santri, sebagai penceramah keliling ataupun sebagai pengasuh pesantren. Satu kesan yang sama selalu saya dapatkan bahwa pesantren adalah tempat yang paling tepat menyelamatkan generasi dari banjirnya maksiat dan massifnya kerusakan moral. Bahasa sejarahnya, pesantren adalah bagai perahu nabi Nuh dalam kehidupan kita.
Ada beberapa alasan saya sebutkan pesantren sebagai perahuvnabi Nuh. Pertama adalah adanya pengasuh pondok pesantren yang sangat tulus mengayomi dan mendoakan para santri. Dalam acara Haul dan Harlah di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton semalam, kesan seperti itu begitu kuat. Beberapa kali pengasuh pesantren menyebut kata ikhlas dalam kisah beliau tentang para pengasuh pesantren sebelum beliau. Adakah pemimpin atau ketua atau kepala institusi seikhlas para pengasuh pesantren? Mereka seumpama Nabi Nuh yang terus bersabar dan bersyukur menjalani tugas.
Sekarang coba kita lihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pesantren ..... sebentar mau naik panggung dulu ya. Lagi di undangan ceramah, namun bukan di atas perahu. Salam to be continued