Pencerah Hati

PONDOK PESANTREN SEBAGAI "PERAHU NABI NUH" - 24 April 2017 11:00

  • Senin, 24 April 2017 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

PONDOK PESANTREN SEBAGAI "PERAHU NABI NUH"

Sudah biasa saya keliling dari satu pesantren ke pesantren, baik sebagai santri, sebagai penceramah keliling ataupun sebagai pengasuh pesantren. Satu kesan yang sama selalu saya dapatkan bahwa pesantren adalah tempat yang paling tepat menyelamatkan generasi dari banjirnya maksiat dan massifnya kerusakan moral. Bahasa sejarahnya, pesantren adalah bagai perahu nabi Nuh dalam kehidupan kita.

Ada beberapa alasan saya sebutkan pesantren sebagai perahu nabi Nuh. Pertama adalah adanya pengasuh pondok pesantren yang sangat tulus mengayomi dan mendoakan para santri. Dalam acara Haul dan Harlah di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton semalam, kesan seperti itu begitu kuat. Beberapa kali pengasuh pesantren menyebut kata ikhlas dalam kisah beliau tentang para pengasuh pesantren sebelum beliau. Adakah pemimpin atau ketua atau kepala institusi seikhlas para pengasuh pesantren? Mereka seumpama Nabi Nuh yang terus bersabar dan bersyukur menjalani tugas.

Sekarang coba kita lihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pesantren. Semuanya adalah berputar pada tida pokok kegiatan: penguatan tauhid, pengaturan ibadah dan penataan akhlak. Adakah lembaga selain pesantren yang memberikan perhatian lebih pada tiga hal itu dibandingkan pesantren? Jawabannya jelas dan pasti, yakni tak ada. Perahu nabi Nuh adalah perahu keselamatan. Pondok pesantren adalah wadah pengantar keselamatan di dunia dan akhirat.

Sungguh mengerikan tantangan pemuda kini. Dalam sambutannya semalam, Gus Ipul wakil gubernur Jatim memaparkan data-data mengerikan tentang kenakalan remaja, mulai dari narkoba sampai pornografi dan lain sebagainya. Tak pedulikah kita wahai para orang tua akan masa depan anak kita? Masalah isi perut anak-anak kita tak usah terlalu dirisaukan, sudah ada yang mengatur dan menjamin. Tapi bagaimana dengan isi kepala dan hatinya?

Mari kita dukung pesantren, mari kita ramaikan pesantren, baik untuk kita ataupun anak-anak kita. Salam, AIM