RAHASIA TAK LAGI INDAH SAAT ADA BISIK-BISIK
Ada perumpamaan dalam bahasa Italia yang sangat terkenal. Karena rata-rata pembaca tak adan memahaminya, maka ijinkan saya menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia: "Kalau engkau ingin rahasiamu terjaga, lalu mengapa dirimu sendiri tidak menjaganya?" Karena baru hari raya Idul Fithri dan biar ada kesan relijius sekalu maka saya pasang juga terjemahan bahasa Arabnya:
إذا أردت أن يُحفظ سرك فلماذا لا تحفظه أنت؟
Siapa sih yang tidak memiliki rahasia? Setiap orang pasti memiikinya. Namun tidak setiap orang mampu menjaganya. Ada kecenderungan seseorang membicarakan apa yang terjadi pada dirinya, baik itu adalah nikmat ataupun musibah, kebahagiaan atau penderitaan, padahal tidaklah semuanya harus diketahui oleh banyak orang. Lalu, terkenallah istilah berbisik-bisik dan bergossip ria. Apa yang terjadi kemudian? Kehebohan dunia menjadi seduatu yang sulit dibendung.
Sudah biasa dinyatakan oleh banyak pujangga bahwa hidup itu bagaikan terang dan gelap yang silih berganti. Adakah di dunia itu gelap yang tak pernah bertemu terang atau terang tak bertemu gelap? Tentu tak ada. Ketika sedang bahagia, tak usahlah keterlaluan sampai sesuatu yang tak perlu dikisahkan kemudian dikisahkan. Ketika menderitapun tak usahlah keterlaluan sampai luka dan air mata menjadi tema perbincangan yang walau harusnya disimpan dan dinikmati sendiri kemudian menjadi pengetahuan umum.
Kisah novel atau alur cerita sebuah film dinyatakan sebagai indah dan menarik adalah saat ada misteri yang sulit ditebak, ada sesuatu yang membuat penasaran. Yang sulit ditebak dan yang membuat penasaran adalah sesuatu yang "rahasia." Jagalah rahasiamu agar kisah hidupmu terus menarik bagi mereka yang membaca "buku kehidupanmu." Salam, AIM@Glenwood Sydney