Pencerah Hati

RENUNGAN FAJAR: PELAJARAN HIDUP ITU JANGAN DILUPAKAN - 16 Agustus 2021 09:35

  • Senin, 16 Agustus 2021 09:35:14
  • Ahmad Imam Mawardi

RENUNGAN FAJAR: PELAJARAN HIDUP ITU JANGAN DILUPAKAN

Dalam sepi malam ini, teringatlah saya pada kalimat-kalimat guru jiwa yang selalu menyadarkan diri ini akan hakikat hidup. Mengingat dawuh guru menjadi salah satu obat mujarrab penghilang galau. Mengingat kata-kata orang yang jauh dari Allah selalu saja membawa kegelisahan. Apakah perasaan kita satu frekuensi, sahabat dan saudaraku?

Malam ini ada tiga nasehat guru hati yang menjadi perenungan saya. Saya share ya, semoga ada manfaat untuk kita.

Pertama, sang guru pernah berkata: "Jangan sesali sesuatu yang lepas dari dirimu, hilang dari kepemilikanmu. Seringkali itu adalah cara Allah untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Persediaan anugerah Allah tidak pernah habis. Agar tak larut dalam sedih, jangan fokus pada apa yang hilang, fokus saja pada apa yang akan didatangkan Allah dengan penuh optimis." Merenungkan kalimat ini menjadikan saya semangat untuk bangkit kembali. Beberapa ayat dan hadits muncul dalam pikiran memperkuat kalimat-kalimat itu.

Kedua, guru hati pernah berkata: "Semua yang datang dari Allah itu pasti bagus karena Allah adalah Mahabagus, pasti baik dan berhikmah karena Allah Mahabaik dan bijaksana. Jalani saja apa yang menjadi ketentuan takdirNya. Jangan banyak mengeluh. Keluhan tidak pernah dicipta untuk kebahagiakan. Yang menurutmu baik untukmu, itu belum tentu terbaik untukmu, karena pandangan dan pikiranmu sangat terbatas. Sabar, ya." Beragam kisah manusia pilihan berkelebat di pikiran saya sambil kuanggukkan kepala sendirian sambil bergumam "benar."

Ketiga, guru pernah berkata: "Anakku, jangan engkau lukai hati orang yang telah tulus membantu dan mengantarmu menuju bahagia. Jangan karena ego dan ambisimu yang tak mau kalah lalu engkau menelikungnya, mengkhianatinya. Biasanya, orang tulus itu, sekali terluka akan sangat sulit untuk kembali percaya seperti semula. Akrabi dia dan teruslah setia dengannya, maka dirimu akan berada dalam doa dan pantauannya selalu." Menetes air mata ini mengenang kalimat ini. Kita kadang tergoda diam-diam menjadi pengkhianat dan pecundang, tampil manis di depan tetapi menghantam dari belakang. Semua akan terbongkar, hanya masalah waktu. Mintalah maaf dan bertaubatlah, semoga kita selalu bisa bersama orang-orang tulus. Selamat menunaikan ibadah shalat subuh. Salam, AIM