RENUNGAN PAGI: NILAI TINGGI NIAT BAIK

Sastrawan muslim peraih Nobel bernama Najib Mahfoudz berkata: "Tak ada yang bisa menandingi (nilai) niat baik. (Selama niat Anda baik), lakukan apa yang Anda mau, biarkanlah orang-orang memahamimu bagaimanapun mereka mau."

Manusia itu biasanya menilai orang lain bukan berdasarkan yang senyatanya ada pada orang lain itu, melainkan berdasarkan pada apa yang mereka sendiri mau. Karena itulah maka jangan menghamba pada pujian manusia. Cukup kita berharap penilaian Allah kepada kita. Ikhlaslah.

Hampir sama dengan kalimat Najib Mahfoudz di atas, guru saya pernah berkata:"Yang penting kamu yakin bahwa kamu tak menyakiti Allah, Rasulullah dan manusia,lakukan saja apa yang kamu mau." Teringat pula pada dawuh Iman Syafii bahwa kita tidak mungkin mampu memuaskan selera semua manusia, pasti saja ada yang tidak setuju dan tidak suka.

Nah, karena itu maka yang paling penting bagi kita saat ini adalah belajar untuk selalu memperbaiki niat. Proyek kita yang harus terus berlanjut adalah menjaga kebersihan hati. Istilah "qalbun salim" dan "salamatus shadri" adalah wadah dari niat baik yang membaikkan nasib kita di dunia dan akhirat kelak. Salam, AIM