ROMANTISME SORE HARI (2)
Suami istri ini rukun sekali. Ada kebiasaan seminggu sekali minum kopi bersama. Mrngapa kopi? Ada nilai filsafat yang terkandung yang hanya bisa dipahami sang penikmat kopi, serta penjual kopi tentunya.
Sang suami menuangkan kopi itu ke dua cangkir. Cangkir untuk dirinya lebih besar ketimbang sangkir untuk istrinya. Istrinya bertanya mengapa untuk dirinya cukup cangkir kecil?
Suami berkata mesra: "Sayang, cangkir besar itu bagai manusia yang sudah berumur tua. Tak baik kalau terlalu banyak mendapatkan manisnya gula. Dirimu manis bagai gula, cukuplah pakai cangkir kecil. Anak kecil tak apa walau selalu makan gula-gula dan manis-manis." Sang istri tersenyum.
Betulkah itu alasan hakikinya? Nanti kita tanya kepada sang suami. Yang jelas, penyampaian sesuaru dengan jalus dan mesra ternyata lebih membuat nuansa sore menjadi romantis.
Perintah melaksanakan hal yang rumit yang disampaikan secara halus dan penuh senyum sungguh jauh lebih terasa ringan dibandingkan perintah melakukan hal mudah tapi sampaikan secara kasar tanpa senyuman. Betul? Selamat sore, A. I.Mawardi