RUKUN DAN SALING SAYANGLAH ANAK-ANAKKU
Dambaan kita semua adalah terwujudnya keluarga yang akur, rukun, harmonis dan saling sayang. Kita harus saling doa dan saling dukung untuk menciptakan dan menjaga keluarga kita agar sakinah dan thuma'ninah. Anugerah luar biasa kita adalah, di antaranya, keluarga yang sama-sama beriman dan beramal shalih.
Hari ini adalah hari ulang tahun anak kami yang pertama, Ananda Diny. Saya dan istri bangga dan bahagia melihatnya menjadi anak berbakti, istri yang setia dan kini menjadi ibu yang baik bagi puteranya. Adik-adiknya merasa bangga memiliki dia sebagai kakak. Anak saya yang kedua, Taty, mewakili ucapan dan perasaan adik-adiknya untuk ulang tahun kakaknya itu. Saya terharu dan meneteskan air mata melihat keakraban, kerukunan, dan ketulusan anak-anak kami itu. Teruslah rukun dan baik hati ya anak-anakku. Berikut saya lampirkan tulisan anak kedua saya untuk anak pertama yang sedang ulang tahun itu:
________________
Dear kakak pertama,
tanpa terasa 18 Februari yang lalu sudah genap setahun. Kalender ponsel kembali memampangkan tanggal yang sama saat engkau terbangun, dan terbit mentari menanti untuk menyambutmu dengan terpa sinar yang lebih hangat, sebab ini harimu.
Seiring kita mendewasa, derap langkah waktu seringkali memicu kita untuk tergesa pula. Maka beratus hari mengucur dari sela jemari, tertoreh kenangan dan mengalir pergi. Waktu mengambil darimu keringat dan susah-payah yang kadang ditemani tangis kala letihmu terlampau dalam untuk dikeluh dalam kata, namun engkau tak kalah.
Engkau tak kalah.
Dear kakak pertama,
sudah hampir dua tahun engkau tak sendiri. Sudah lebih dari setahun pula hari-harimu terisi oleh sang buah hati yang memperkenalkanmu pada warna-warni baru kehidupan. Ada saatnya engkau lelah, aku bisa melihat di matamu. Namun tak pernah sinar matamu tak sarat oleh kasih dan syukur atas hadirnya suami dan anak yang dapat engkau rangkul. Semoga syukurmu diridhaiNya oleh kebaikan dan kebahagiaan yang semakin berlipat, membuncah hingga kami yang berada di sekitarmu turut merasakan.
Dear kakak pertama,
mungkin engkau sudah lupa, tapi dulu sekali kita pernah berbicara tentang sisi hidup yang tak seindah Disney dan seisinya. Tentang hari-hari yang terkadang terasa kelam, tentang malam yang heningnya menyesakkan dan pagi yang langitnya pun tak begitu terang. Kita pernah berbicara tentang masa depan yang terkadang memburam, langkah kaki yang lelah dan berat oleh ragu dan luka-luka kegagalan. Kita pernah berbicara dan saling mengingatkan tentang sujud di atas sajadah dan sisipan doa sembari menanti fajar menjelang.
Dan engkau pernah memberiku kekuatan yang masih kubawa hingga sekarang:
"Jika memikirkan satu bulan ke depan itu terlalu berat atau menyeramkan, pikirkanlah satu minggu ke depan. Jika masih berat, pikirkanlah satu hari ke depan. Jika masih berat, pikirkanlah satu jam ke depan. Dan jika masih berat, pikirkanlah satu menit ke depan. Apa yang akan terjadi satu menit ke depan? Bertahanlah selama itu seja, satu menit saja. Dan jika tak terjadi apa-apa, ketika kamu masih baik-baik saja, bertahanlah untuk satu menit yang berikutnya lagi. Ketika dunia terlalu berat untukmu, melangkahlah ke belakang sejenak dan bernafas untuk dirimu sendiri. Tidak apa-apa. Dunia masih akan ada di tempatnya saat kamu siap untuk meneruskan langkahmu lagi."
Terimakasih untuk obrolan itu, dan obrolan-obrolan lainnya. Terimakasih selalu meluangkan waktu untuk mendengarkanku dan mengisi retak yang tak sedikit. Aku tak sepandai dirimu dalam menghibur dan memberikan senyum, namun kuharap ada bagian dariku yang dapat memberimu semangat sebagaimana kata-katamu telah membantu menerangi jejak langkahku ketika jalan di hadapan tampak begitu pekat.
Dear kakak pertama,
dirgahayu.
Hari ini, aku masih adikmu yang berterimakasih telah engkau ayomi dan bimbing meski kadang kita tak sepemandangan. Hari ini, aku masih adikmu yang bangga memiliki engkau sebagai sosok yang dapat ia tiru. Hari ini, aku masih adikmu yang mendoakan semoga apa yang engkau miliki sarat oleh berkah dariNya, dan apa yang engkau inginkan akan didekatkan olehNya.
With love,
Adik pertamamu.