Pencerah Hati

SBMPTN, MASA DEPAN DAN RAHASIA ALLAH - 03 Juli 2018 18:01

  • Selasa, 03 Juli 2018 18:01:09
  • Ahmad Imam Mawardi

SBMPTN, MASA DEPAN DAN RAHASIA ALLAH

Tidak salah orang memiliki cita-cita, namun Allah kadang kala membelokkan cita-cita itu pada fakta yang berbeda. Banyak pelajar yang mendaftarkan diri ke jurusan tertentu di perguruan tinggi tertentu. Ada yang berdasarkan cita-cita itu, ada yang berdasarkan bakat dan ada yang berdasarkan coba-coba dan untung-untungan. Siapa yang diterima? Semua punya kans yang sama untuk diterima dan tak diterima?

Yang diterima wajar saja bahagia. Yang tidak diterima wajar pula bersedih. Namun semuanya adalah sewajarnya saja. Diterima itu adalah baru tahap awal, belum proses apalagi hasil. Tak diterima itu bukan akhir dunia, ada tempat lain untuk kuliah atau ada waktu yang lain. Pilihan terakhir ini belum tentu yang terjelek.

Ketika niat belajar dan proses belajarnya itu karena Allah dan jntuk Allah, yakinlah bahwa semuanya akan menuju titik yang sama, yakni kebahagiaan. Masa depan itu dalam genggaman kuasa Allah, bukan kita. Ada rahasia Allah di balik semua peristiwa.

Jaman saya dulu, test masuk perguruan tinggi itu diistilahkan SIPENMARU (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru). Saya diterima di MIPA Fisika Universitas Airlangga Surabaya. Namun saya juga ikut test di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan diterima di Jurusan Muamalah Jinayah, Fakultas Syariah. Yang mana yang saya pilih? Menurut musyawarah keluarga, pendapat terbanyak adalah ke Universitas Airlangga. Menurut istikharah 3 malam berturut-turut disuruh di IAIN saja.

Saya lanjutkan yang IAIN. Ternyata, di sanalah saya mendapatkan banyak ilmu agama, di sanalah saya diangkat menjadi dosen, dari sanalah saya dikirim studi ke Kanada, dan, yangvtak kalah penting, di sanalah saya bertemu jodoh saya sampai saya saat ini memiliki 5 anak.

Berdoalah terus bagi yang lulus test SBMPTN, bersabarlah yang belum lulus. Jalani saja takdir hidup yang Allah tentukan. Bersamalah Allah, Allah akan bersama kita. Salam, AIM@just arrived from Ghe Gher Banglades