SUDAHKAN BADAN KITA MEMBAYAR ZAKAT?
Kalau saya menulis kalimat-kalimat bijak nan indah itu tidak untuk menunjukkan bahwa saya sudah bijak dan indah. Sesungguhnya tulisan-tulisan itu saya niatkan sebagai pengingat diri dan doa diri agar menjadi bijak dan indah. Lebih dari itu, semua iyu saya tulis agar bisa menyapa teman, sahabat dan kerabat yang sempat membaca, siapa tahu mendapatkan manfaat dari tulisan itu. Hidup tak boleh bajagia sendiri, karena faktanya kita semua berada dalam perahu yang sama bernama bumi. Maafkan ya jika ada yang tak suka dengan tulisan saya.
Kini saya akan berbagi kalimat bijak dan indah berkaitan dengan kesabaran. Ini menjadi penting karena bagian dari sunnatullah adalah bahwa semua kita pasti diuji. Inilah mengapa Allah memerintahkan kita untuk saling wasiat dalam hal kesabaran. Saya sedang membaca kitab "Rifaq al-Thariq," kitab kecil yang menghibur saya saat ada badai musibah tiba. Ada beberapa hal yang saya bisa kutipkan di sini.
Pertama adalah bahwa semua ujian yang dengannya kita tidak mendapatkan apa-apa selain derita dan keluhan adalah musibah besar. Segala ujian yang darinya kiga mendulang banyak pahala adalah kenikmatan besar. Lalu bagaimanakah cara mendapatkan pahala saat ditimpa ujian? Bersabarlah.
Kedua adalah dawuh Ibnu Athaillah yang legendaris itu. Beliau berkata bahwa kalau kita ingin merasa ringan dalam menjalani musibah, ketahui dan sadarilah bahwa yang menguji kita dengan musibah itu adalah Allah. Nah, kalau sadar bahwa yang menguji itu Allah, maka ingat saja pada firmanNya bahwa tidak akan membebankan sesuatu kepada manusia yang melampaui kemampuannya. Ingat pula bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik. Cukup jalani sesuai dengan perintah, jangan melanggar larangan, lalu tawakkallah.
Yang ketiga adalah nasehat kepada yang tengah diuji dengan sakit. Syekh Hasan Basti berkata: "Sakit itu adalah zakatnya badan. Persis sama fengan shadaqah yang menjadi zakatnya harta. Jari, setiap jasmani yang tidak pernah tertimpa sakit, maka ia sama dengan harta yang belum dizakati." Nah, yang terakhir ini agak berat ya sepertinya. Pilih sehat apa pilih sakit? Semoga sehat lahir batin. Manakala sakit, semoga segera disembuhkan oleh Allah untjk menunaikan kewajiban lain selain "zakat." Salam, AIM