TEKA-TEKI BUKAN SILANG, PASTI ADA SALING SILANG PENDAPAT
Ada tiga orang yang sedang khusyuk berdiskusi tentang kehidupan masa depan dalam hubungannya dengan masa kini. Tak ada kopi dan gorwnf ketela pohon di hadapannya, namun diskusi berlangsung gayeng sekali dengan argumen-argumen yang masuk akal. Tugas kita adalah menilai manakah pendapat yang paling bagus dari diskusi tiga orang itu.
Orang pertama berkata dengan meneteskan air mata: "Aku inginnya mati saja. Begitu rindunya aku bertemu dengan Allah, Tuhan Yang Maha Baik di atas segala yang baik." Kalimatnya tak panjang, tapi menyentuh. Perindu memang tak terlalu fasih ungkapkan rasa dengan kata, melainkan biasanya dengan gerak gerik refleks, terutama saraf-saraf mata.
Orang kedua berkata dengan lantang dan sepenuh jiwa: "Aku ingin hidup 1000 tahun lagi agar kubisa mengabdi taat kepada Tuhanku lebih lama lagi. Nikmatnya hidup ada dalam ibadah dan pengabdian." Panjang sekali uraian katanya. Sebagaimana biasa, orang optimis dengan sejuta harap sangat lazim mengungkapkan keinginanya dalam bahasa verbal.
Orang ketiga mendengarkan secara serius pandanganbdua zahabatnya itu. Dengan nada pelan dan intonasi tenang sederhana dia berkata: "Saya sih terserah Allah. Aku ridla jika harus panjang umur. Aku ridla kalau aku harus segera meninggal. Yang terpenting bagiku adalah menjalani takdir dengan penuh syukur dan sabar. Selanjutnya adalah urusan Allah SWT."
Kira-kira manakah pandangan yang terbaik dari tiga orang ini? Mengapa? Silahkan saling berpendapat. Yang berpendapat akan saya doakan pendapatannya semakin baik dan berkah. Salam, AIM