Pencerah Hati

UMUR KESHALEHAN SANGATLAH PANJANG - 06 Mei 2017 11:00

  • Sabtu, 06 Mei 2017 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

UMUR KESHALEHAN SANGATLAH PANJANG

Dalam surat al-Kahfi ada kisah dua anak yatim yang mendapatkan anugerah berupa pertolongan Allah. Apakah gerangan yang menyebabkan turunnya anugerah kepadanya? Allah menceritakannya sendiri dalam al-Qur'an bahwa semua itu disebabkan karena orang tuanya adalah orang shaleh. Bahasa al-Qur'annya adalah: "وكان أبوهما صالحا"

Orang tuanya sudah meninggal, namun keshalehannya tetap memberikan pengaruh pada anak cucunya. Tulangnya mungkin saja sudah hancur di dalam tanah, namun aura positifnya masih terus bertahan di atas bumi. Sekarang bandingkanlah dengan pengaruh yang dimiliki oleh orang yang hanya mengandalkan harta atau jabatan tanpa keshalehan. Tidaklah lama bukan? Biasanya, berotasinya harta dan jabatan saja sudah mampu merobohkan pengaruhnya. Tidak menunggu mati.

Bagi yang berkeinginan memiliki keturunan yang senantiasa ditolong Allah, maka mau tak mau kita harua memilih menjadi shaleh, shaleh ritual dan shaleh sosial. Tak apa orang tak peduli akan keshalihan kita, tetaplah yakin bahwa Allah tetap mencatat semua sikap, perbuatan dan kata kita. Cobalah tengok kisah orang-orang shaleh masa lalu dan masa kini. Kita akan menemukan satu kesimpulan yang sama, kebersambungan keshalehan dan umur keshalehan yang tak pernah mati.

Barangkali inilah salah satu dalil penguat mengapa memilih jodoh itu perlu juga mempertimbangkan faktor keturunan. Bagi mereka yang kebetulan ditakdirr tak memiliki orang tua yang kurang shaleh, janganlah putus asa. Mulailah menata diri untuk menjadi orang-orang tua yang shaleh untuk anak generasu mendatang. Bacalah kisah sahabat yang orang tuanya dulu adalah musuh Rasulullah. Mari menata keshalehan kita. Salam, AIM@otw_Surabaya