Pencerah Hati

ADA TULISAN SALAH SEORANG USTADZ DI GROUP SANTRI YANG MENYIMPULKAN OBROLAN SAYA TADI PAGI. SELAMAT MENYIMAK: - 06 Juli 2021 15:45

  • Selasa, 06 Juli 2021 15:45:29
  • Ahmad Imam Mawardi

ADA TULISAN SALAH SEORANG USTADZ DI GROUP SANTRI YANG MENYIMPULKAN OBROLAN SAYA TADI PAGI. SELAMAT MENYIMAK:

Bismillah, Belajar Menulis

Pagi ini, kami dan santri-santri yang masih tetap di pondok dipanggil ke GH (guest house) oleh abah kyai. Duduk-duduk santai sembari makan camilan yang sudah ada. Dapat kami rasakan asyiknya kumpul antara guru dan murid, orang tua dan anak.

Ketulusan dan keikhlasan kasih sayang beliau dapat kami rasakan bersama. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi Abah kyai, umi, beserta keluarga, diberi kesehatan, panjang umur yang barokah, bermanfaat ilmunya kepada kami santri-santri dan anak-anaknya. Amien Ya Allah...

Beliau mengajarkan pentingnya niat bagi para santri, niat yang baik menentukan kebaikan masa depan kita. Mintalah kepada Allah agar niat kita dalam mencari ilmu tidak dicabut oleh Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Abuya Sayyid Muhammad kepada salah satu santrinya adalah مازلت طالبا (Selamanya kamu adalah santri). jangan pernah hilangkan niat dalam hati bahwa kita selamanya adalah SANTRI.

Beliau melanjutkan, seorang santri tidak cukup hanya belajar saja, lebih dari itu diperlukan adanya ta'alluq hubungan yang kuat antar murid dan gurunya, gurunya dan gurunya, hingga sampai kepada Rasulullah Saw.

Karenanya tidak heran jika santri zaman dahulu walupun tidak pintar alias bodoh, selalu beruntung dan bahagia dalam hidupnya, karena mereka hatinya selalu bersambung dengan gurunya, apa yang diperintahkan dikerjakan dan apa yang dilarang tidak dikerjakan, dalam istilah lain, Sami'na wa Atho'na. Santri yang selalu taat kepada gurunya, akan ada miracle of life (keajaiban dalam hidupnya)

Kemudian abah kyai menambahkan, bahwa Orang yang selalu dipandu oleh allah ke jalan yang benar adalah orang yang punya hubungan baik (حبل) dengan Allah dan Rasulullah.

Dan menjaga hubungan itu tidak mudah, banyak godaan dan rayuan gombal dari setan yang sesat itu agar tali yang menghubungkan kita kepada Allah itu terputus.

Beliau menyebutnya ada enam cara setan ingin menjauhkan kita kepada Allah dan Rasulullah.

1. Kafir

2. Syirik

3. Melakukan dosa besar

4. Melakukan dosa kecil

5. Melakukan hal-hal yang mubah

6. Meninggalkan yang sunah-sunah

Dari itu semua, Abah kyai berpesan kepada kita agar kita tetap menjaga tali hubungan kita kepada Allah, dan cara paling mudah untuk tetap di tali Allah adalah sering-sering berkumpul dengan orang yang saleh yang hatinya bersambung dengan Allah.

Semoga bermanfaat, Salam, AM

#belajarmenulis