AYAT-AYAT YANG MENENANGKAN HATI (1)
Kegelisahan sepertinya menjadi penyakit menular yang terus menyebar mengikuti kecepatan informasi musibah, derita, bencana, penyakit dan semacamnya. Diyakini ada orang-orang yang menjadi agen berita mencemaskan, ada pula yang istiqamahenjadi penyuara ketenangan dan kebahagiaan. Allah ingin hambaNya tenang dan tak bersedih. Kata "laa tahzan" dan yang semakna dengannya banyak kita temukan dalam.al-Qur'an. Semoga kita termasuk yang tak larut dalam kecemasan dan kesedihan. Kecemasan dan kesedihan sering menjadi media syetan menjebak manusia.
Ada yang terus mengeluhkan hidup berjuang mati-matian mengandalkan kekuatan diri sampai lupa mengembalikan semua urusannya kepada Allah. Allah disingkirkan dari kamus kesehariannya karena dianggap sebagai janji penghibur yang tidak pernah menjadi nyata. Saat disarankan untuk tenang karena ada Allah yang mengatur semuanya, dia menolak dan mencibir, minimum merasa ragu apa benar Allah tahu urusan dirinya secara detail.
Sekiranya masih ada iman dalam dirinya, mengapa tidak mencoba untuk membuka kembali al-Qur'an untuk menenangkan hati yang gelisah daneyakinkan diri bahwa Allah tahu semuanya serta mengatur semuanya dengan indah asal mau kembali kepadaNya. Misalnya, coba baca dan renungkan firman Allah Swt.:
وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An'am ayat 59)
Tentang dedaunan saja yang jatuh Allah tahu, demikian juga tentang bebijian yang jatuh ke bumi, lalu bagaimana dengan air mata kesedihan yang jatuh dari mata kita? Apalagi air mata itu jatuh beriringan dengan doa menyebut nama Allah yang Mahasuci dan indah? Masih tidak percayakah akan firman di atas?
Allah tahu semua peristiwa yang terjadi pada kita, Allah tahu secara detail semua masalah kita, dan Allah tahu pasti apa jalan keluarnya dan kapan selesainya. Masalahnya adalah mengapa kita pinggirkan Allah dalam kehidupan kita? Andai kita seratus persen percaya kepada Allah, bekwrja dan berusaha karena Allah dan mengikuti aturan Allah, lalu memasrahkan semuanya kepada Allah, maka Allah akan menyelesaikan semua urusan itu. Iyu bukan kata saya, melainkan janji Allah.
Baca janji Allah dalam surat at-Thalaq ayat 3:
:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
Mencukupkan apa saja? Kesemuanya. Dalam hadits shahih Bukhari dijelaskan, yakni dicukupkan dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia.
Saudaraku dan sahabatku, selama tauhid kita mantap bahwa Tuhan kita adalah Allah, tenanglah, sabarlah, jalani takdir ini dengan segenap ridla dan lapang dada. InsyaAllah semua kesedihan berujung bahagia, semua derita berganti kenikmatan, bahagia hakiki bersama ridla Allah. Salam, Ahmad Imam Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya